Dodol Picnic Buatan Fatimah dari Pasar Kota Garut

Baca Juga

MATA INDONESIA, GARUT – Dodol adalah ikon kota Garut. Namun bicara dodol bicara juga produk buatan Picnic. Ya, Dodol Picnic jadi identik dengan Dodol Garut.

Merek ini sudah tak asing lagi bagi generasi yang lahir di era 1970-an. Muncul sejak 1949,  Dodol Picnic berawal dari buatan Fatimah yang membuat penganan dodol yang dijualnya di keramaian pasar Kota Garut.

Fatimah kemudian mewariskan resep pembuatan ini kepada kedua anaknya Iton Damiri dan Aam Mawardi. Mengutip website picnicdodolgarut.com, pada 1949, Iton mencoba merintis pembuatan Dodol dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5 orang. Saat itu ia memberi nama dodol buatannya ini dengan merek ‘Halimah’.

Namun satu tahun kemudian, ia mengeluarkan merek baru yaitu Fatimah. Penjualan dodol nya pun meningkat tidak hanya di Garut saja tapi berkembang ke beberapa kota di Jawa Barat.

Karena berkembang, Iton kemudian memindahkan dan memperluas pabriknya serta menambah jumlah tenaga kerja.

Pada tahun 1955 perusahaan terus melakukan perbaikan, pengembangan produk dan pengemasan yang lebih baik. Dodol buatannya pun mulai dikirim ke kota-kota besar di Pulau Jawa.

Tahun 1957 karena semakin berkembang, Iton Damiri mengajak adiknya Aam Mawardi untuk bergabung. Saat itu nama produknya adalah Herlina. Atas saran Aam Mawardi, merek dagang pun di ganti dengan merek Picnic.  Mereka berdua pun memikirkan kemasan. Satu box dodol terdiri dari 200gr, 5oogr dan 1000gr.

Kemasan dus juga dibuat semenarik mungkin. Mempunyai dasar warna putih dengan strip biru disertai gambar buah-buahan sebagai background kemasan. Penggunaan gambar tersebut karena pada masa itu buah-buahan menjadi penambah cita rasa dodol Picnic.

Nah dari informasi lain, kisah awal mula nama Picnic berawal dari nama toko di Bandung. Ceritanya pada 1957, mereka berdua mencoba merintis untuk menjual ke kota-kota besar di luar Garut. Namun mereka sempat frustasi karena puluhan kali mendapat penolakan dari toko dan kios pasar.

Saat mereka berdua ke Bandung, mereka menemukan sebuah toko bernama Picnic di kawasan Pasir Koja Bandung. Toko ini terkenal karena menjual makanan dari berbagai daerah. Setelah produk mereka titipkan ke toko ini, ternyata laku keras. Sehingga mereka pun memberi nama dodol buatannya dengan nama Picnic.

Sejak itu nama Picnic melegenda dan kemudian menjadi kebanggaan kota Garut. Sayangnya dodol ini tak bisa di pasarkan ke luar negeri. Hal ini karena masa kedaluwarsa dodol Picnic hanya bertahan 3 minggu, karena tidak memakai bahan pengawet.

Reporter: Azzura Tunisya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini