MATA INDONESIA, JAKARTA-CarbonX berkomitmen membangun marketplace karbon dengan melakukan kerja sama dengan bursa karbon digital pertama di dunia, AirCarbon Exchange (ACX).
Direktur CarbonX Dessi Yuliana mengatakan kerja sama ini nantinya akan menyediakan sebuah platform pasar karbon domestik supaya pengembang proyek karbon di Indonesia bisa terhubung dengan klien atau customer ACX yang tersebar di dunia internasional.
Menurut dia, marketplace ini memungkinkan pasar karbon Indonesia yang sedang bertumbuh untuk berkembang dengan pesat.
“Upaya bersama ini memberikan semua aspek infrastruktur karbon yang komprehensif, di mana pembeli dan penjual di seluruh dunia dan di dalam negeri dapat bertransaksi secara transparan dan efisien,” katanya.
Komisaris CarbonX Pandu Sjahrir menambahkan Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan transisi menuju ekonomi hijau melalui target emisi karbon nol pada 2060 yang diwujudkan dalam Peraturan Presiden No.98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut dia, diperlukan kolaborasi semua pihak dan kebijakan yang saling mendukung, karena menurut data Bappenas, Indonesia membutuhkan investasi sekitar 3,4 hingga 3,5 persen dari PDB per tahun untuk mencapai komitmen tersebut.
“Jika ini semua berlangsung secara optimal, Indonesia dapat menjadi penghasil pasokan karbon offset yang besar dan berkontribusi untuk komitmen NDC, serta secara tidak langsung memberi manfaat sosial dan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Managing Director dan Co-Founder AirCarbon Exchange William Pazos mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan CarbonX akan semakin membuka kesempatan bagi produsen aset karbon di Indonesia.
“Dengan memanfaatkan teknologi ACX, kerja sama dengan CarbonX akan segera diluncurkan. Pembeli dan penjual Indonesia akan segera mendapatkan akses ke pasar internasional dengan peserta dari 30 negara,” kata Pazos.
Saat ini, ACX telah diakui sebagai bursa karbon terbaik dalam Voluntary Carbon Market Rankings 2021, sebuah survei terbesar dan paling diawasi oleh pasar karbon sukarela (Voluntary Carbon Market/VCM). Dengan perdagangan pertama yang diselesaikan di platform pada awal 2021, bursa ini telah berkembang secara signifikan dan berhasil memberi transparansi, efisiensi serta likuiditas ke pasar karbon sukarela.