Ini Hasil Awal Autopsi Jenazah Taylor Hawkins

Baca Juga

MATA INDONESIA, BOGOTA – Pihak berwajib Kolombia sedang melakukan autopsi terhadap jenazah drummer ‘Foo Fighters’, Taylor Hawkins. Mereka merilis hasil pemeriksaan awal.

Hawkins ditemukan tak bernyawa di kamar hotelnya di Bogota, Kolombia. Saat itu ‘Foo Fighters’ dijadwalkan tampil di Festival Estereo Picnic.

Kantor Kejaksaan Kolombia menyebutkan, hasil awal autopsi jenazah Hawkins sudah rampung. Ditemukan zat beracun dan obat-obatan dalam tubuh sang drummer. Tapi, diyakini itu bukan penyebab Hawkins meninggal dunia.

“Saat tes urine dilakukan pada jenazah Taylor Hawkins ditemukan 10 zat berbeda termasuk marijuana, anti-depresan, benzodiazepines, dan opioid,” demikian pernyataan Kantor Kejaksaan Kolombia, dikutip dari NME, Senin 28 Maret 2022.

Saat ini jenazah Hawkins masih menjalani autopsi untuk mengetahui pasti penyebab meninggalnya. Autopsi dilanjutkan oleh National Institute of Legal Medicine and Forensic Services.

“Keluarga Foo Fighters hancur oleh kehilangan tragis dan terlalu dini dari Taylor Hawkins yang kami cintai. Semangat musik dan tawa menularnya akan hidup bersama kita semua selamanya,” bunyi pernyataan ‘Foo Fighters’.

“Hati kami tertuju pada istri, anak-anak, dan keluarganya, dan kami meminta privasi mereka dihormati di masa sulit yang tak terbayangkan ini.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini