Senator AS: Bunuh Putin, Konflik Ukraina-Rusia Usai!

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham menuai kecaman setelah ia menyerukan untuk membunuh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia mengklaim bahwa kematian Putin dapat mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.

Pernyataan ini pertama kali ia lontarkan di acara Fox News yang dipandu Sean Hannity pada Kamis (3/3) malam waktu setempat. Graham kembali menggemakan pernyataan itu dalam sebuah kicauan di Twitter-nya yang dengan cepat menjadi viral.

“Apakah ada Brutus di Rusia? Apakah ada Kolonel Stauffenberg yang lebih sukses di militer Rusia? Satu-satunya cara untuk mengakhiri ini adalah seseorang di Rusia mengeluarkan orang ini,” kata Graham di Twitter, melansir The Guardian, Sabtu, 5 Maret 2022.

Brutus mengacu pada salah satu pembunuh kaisar Romawi Julius Caesar, dan Stauffenberg adalah seorang perwira tentara Jerman yang dieksekusi karena berusaha membunuh Adolf Hitler tahun 1944.

“Satu-satunya orang yang dapat memperbaiki ini adalah orang-orang Rusia. Mudah diucapkan, sulit dilakukan. Kecuali jika Anda ingin hidup dalam kegelapan selama sisa hidup Anda, terisolasi dari seluruh dunia dalam kemiskinan yang parah, dan hidup dalam kegelapan, Anda perlu melangkah maju,” sambungnya.

“Saya berharap seseorang di Rusia akan mengerti bahwa dia sedang menghancurkan Rusia, dan Anda harus mengeluarkan orang ini dengan cara apa pun yang memungkinkan,” kata Graham.

Anggota parlemen AS menanggapi komentar Graham dengan kaget, cemas, dan marah. Menuntut pembunuhan seorang pemimpin yang pasukannya saat ini terlibat dalam penembakan pembangkit nuklir adalah bahaya besar, kata mereka.

“Saya benar-benar berharap anggota Kongres kami akan mendinginkannya dan mengatur pernyataan mereka saat pemerintah bekerja untuk menghindari (Perang Dunia Ketiga),” kata anggota kongres progresif Ilhan Omar dalam sebuah tweet.

Senator Demokrat Brian Schatz menambahkan, “Saya telah melihat setidaknya setengah lusin tweet gila malam ini. Tolong semua orang menjaga akalmu tentang dirimu. ”

Anggota Kongres dari Partai Republik tidak kalah kritisnya. Senator Ted Cruz mencemooh saran Graham sebagai “ide yang sangat buruk”.

“Gunakan sanksi ekonomi besar-besaran; BOYCOTT Minyak (dan) gas Rusia; dan memberikan bantuan militer sehingga Ukraina dapat membela diri. Tapi kita seharusnya tidak menyerukan pembunuhan kepala negara,” kata Cruz.

Pernyataan Graham juga menuai kecaman di Rusia. Pejabat Moskow menyebut Graham sebagai sosok penjahat dan menuntut pemerintah AS memberikan penjelasan atas retorika Senator Partai Republik tersebut.

“Tingkat Russophobia dan kebencian di Amerika Serikat terhadap Rusia berada di luar skala,” kata duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, dalam sebuah unggahan di Facebook.

“Mustahil untuk percaya bahwa seorang senator dari sebuah negara yang mempromosikan nilai-nilai moralnya sebagai ‘bintang pemandu’ bagi seluruh umat manusia mampu menyerukan terorisme sebagai cara untuk mencapai tujuan Washington di arena internasional,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini