AS Sebut Rusia Kian Brutal

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken yakin bahwa Ukraina bisa menang dalam peperangan melawan Rusia. Namun, ia tidak secara spesifik mengatakan kapan perang berdarah ini akan berakhir.

Dalam wawancaranya kepada BBC, Blinken juga memuji ketahanan luar biasa rakyat Ukraina dalam menahan gempuran pasukan Rusia yang jumlahnya mencapai ratusan ribu personel.

“Jika Moskow berniat untuk mencoba menggulingkan pemerintah dan memasang rezim bonekanya sendiri, 45 juta orang Ukraina akan menolak itu dengan satu atau lain cara,” ucap Antony Blinken, melansir BBC, Sabtu, 5 Maret 2022.

Meski perang telah memasuki hari ke-10, Blinken mengatakan bahwa invasi ini belum berjalan sepert yang direncanakan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Meski demikian, Presiden Putin sebelumnya menegaskan bahwa invasi terhadap Ukraina berjalan sukses dan sesuai rencana.

Hingga saat ini, perlawanan pasukan Ukraina masih terus berlanjut hingga hampir seluruh  pasukan Rusia mengepung hampir seluruh penjuru.

Di selatan, pasukan Rusia merebut daerah di sepanjang pantai Laut Hitam, dan kota pelabuhan Mariupol. Pun dengan kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, di utara, yang berhasil dikepung.

Blinken menambahkan bahwa komunitas internasional berkomitmen untuk melakukan segala yang bisa dilakukan guna membantu Ukraina, juga untuk memberikan tekanan yang menyiksa pada Rusia demi diakhirinya perang.

“Saya tidak bisa memberi tahu Anda berapa lama (perang) ini akan berlangsung. Saya tidak bisa memberi tahu Anda berapa lama waktu yang dibutuhkan,” sambungnya.

“Tetapi gagasan bahwa Rusia dapat menundukkan 45 juta orang yang dengan gigih berjuang untuk masa depan dan kebebasan mereka, itu tidak melibatkan Rusia memiliki jempolnya di Ukraina, itu memberi tahu Anda banyak hal,” katanya.

Blinken juga memperingatkan bahwa pasukan Rusia menggunakan metode yang semakin brutal terhadap warga sipil di Ukraina. Akibatnya, ada penderitaan luar biasa yang dirasakan warga Ukraina.

“Kami melihat Rusia mengejar infrastruktur kritis yang menghalangi air Ukraina, menolak listrik mereka, menolak panas mereka. Metode-metode itu, sayangnya, secara tragis, merupakan bagian dari pedoman Rusia di bawah Presiden Putin. Dan saya pikir kita mungkin akan melihat lebih banyak dari itu,” tuturnya.

“Apa yang akan saya katakan kepada orang-orang Rusia adalah: Bagaimana perang agresi ini … memajukan kepentingan Anda, kebutuhan Anda?” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini