MATA INDONESIA, SEOUL – Kasus Covid-19 harian baru di Korea Selatan mencapai angka 100,000 untuk yang pertama kalinya di tengah wabah Omicron yang secara masif menyerang.
Pihak berwenang di Negeri Ginseng mengatakan bahwa sejumlah langkah menjaga jarak sosial mengalami penurunan menjelang pemilihan Presiden Korea Selatan yang akan berlangsung pada 9 Maret 2022.
Pihak berwenang juga mengumumkan akan memindahkan memperpanjang jam malam di restoran dan kafe hingga jam 10.00 malam, sebuah langkah yang diambil menyusul berbagai kritik yang datang dari pemilik bisnis.
“Situasi untuk pemilik usaha kecil dan wiraswasta sangat putus asa,” Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan dengan para pejabat pemerintah, ketika menyerukan parlemen untuk segera mengeluarkan anggaran tambahan dengan langkah-langkah untuk menyelesaikan kesulitan rakyat.
Aturan anti-pandemi lainnya seperti pembatasan enam orang pada pertemuan pribadi, karantina tujuh hari untuk kedatangan internasional, mandat masker di ruang publik, dan izin vaksin untuk berbagai bisnis, akan berlaku hingga setidaknya 13 Maret atau pasca-pemilihan presiden.
Seiring dengan meningkatnya kasus, Korea Selatan telah mengurangi strategi pelacakan, penelusuran, dan karantina yang membantunya mengendalikan gelombang sebelumnya.
Sekarang orang dengan sedikit atau tanpa gejala dirawat di rumah daripada di fasilitas kesehatan, dan hanya orang-orang dalam kelompok prioritas yang mendapatkan akses langsung ke tes PCR gratis. Yang lain harus terlebih dahulu melakukan tes antigen cepat untuk diagnosis awal.
Beberapa ahli memperingatkan kasus harian masih bisa melonjak dan menyerukan untuk mempertahankan langkah-langkah jarak sosial. Pihak berwenang mengatakan sejauh ini kasus serius masih dapat ditangani, dan kematian relatif rendah.
Lebih dari 58 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima suntikan vaksin. Secara keseluruhan, lebih dari 44 juta orang, terhitung 86,2 persen dari populasi, telah divaksinasi lengkap.
KDCA melaporkan sebanyak 109.831 kasus Covid-19 baru telah dilaporkan pada tengah malam pada Kamis (17/2) waktu setempat, sehingga total kasus di Korea Selatan menjadi 1.755.809 dengan angka kematian sebanyak 7.283.