JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan kepolisian dan pemerintah daerah telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas, sehingga masyarakat dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman.
Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, menyatakan bahwa pihaknya telah mengoordinasikan berbagai upaya dengan instansi terkait, termasuk menyediakan jalur alternatif bagi para pengguna jalan.
“Kami bersama Polres dan Pemda setempat mencoba mengoptimalisasi pelayanan guna memastikan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dapat terselesaikan dengan cepat,” ujar Suntana kepada awak media di Posko Pengamanan Nataru Kabupaten Bogor.
Menurut Suntana, jalur alternatif tersebut telah dilengkapi dengan rambu-rambu dan lampu keselamatan untuk memudahkan pengendara. Selain itu, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan suasana liburan yang lancar, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami berupaya terus memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat dapat menikmati liburannya tanpa hambatan di jalan,” tambahnya.
Di Aceh, Ditlantas Polda Aceh juga menggelar Operasi Lilin Seulawah untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama liburan Nataru.
KabagbinOpsnal Ditlantas Polda Aceh, Hendry Ferdinand Kennedy, menjelaskan bahwa operasi tersebut melibatkan banyak pihak, termasuk TNI, Dinas Perhubungan, dan stakeholder lainnya.
“Kami telah menyiapkan 32 pos pengamanan dan 26 pos pelayanan yang tersebar di sejumlah titik, termasuk satu pos terpadu di Pelabuhan Sabang,” kata Hendry.
Pos-pos ini diharapkan dapat membantu pengaturan lalu lintas sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang sedang berlibur.
Hendry menambahkan bahwa Operasi Lilin Seulawah tidak hanya difokuskan pada pengaturan lalu lintas, tetapi juga pada pemberian layanan kepada masyarakat.
“Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk melayani masyarakat yang ingin berlibur dengan aman, serta memberikan pengamanan terhadap ibadah Natal,” jelasnya.
Selain pengaturan lalu lintas, pemerintah juga menekankan pentingnya edukasi keselamatan bagi pengendara. Jalur-jalur rawan kecelakaan diprioritaskan dalam skema pengamanan, dan petugas akan selalu siaga di lapangan untuk memberikan bantuan jika terjadi kendala.
Suntana dan Hendry sepakat bahwa koordinasi yang solid antarinstansi merupakan kunci dalam menghadapi lonjakan mobilitas selama libur akhir tahun ini. Langkah proaktif ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman liburan yang lebih baik bagi masyarakat di berbagai daerah.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah optimis dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan liburan maupun beribadah selama momen Nataru.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Suntana.