Tak akan Ada Asap Knalpot Hitam di IKN Nusantara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sistem transportasi mumpuni adalah syarat kenyamanan sebuah kota. Terlebih lagi, jika kawasan tersebut menjadi ibu kota negara (IKN), yang merupakan pusat dari kegiatan pemerintah dan simbol utama sebuah negara.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan tujuan utama pembangunan IKN baru adalah untuk membangun kota baru yang cerdas, kompetitif di tingkat global, dan sebagai transformasi menuju negara yang berbasis inovasi, teknologi, dan ekonomi hijau.

Termasuk di dalamnya membangun sistem transportasi berbasis teknologi dan ramah lingkungan. “Untuk mendukung pembangunan di kawasan IKN, kami telah siapkan konsep Smart City dan Smart Mobility,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Menhub mengungkapkan, penyiapan transportasi sangat penting dalam mendukung kelancaran aksesibilitas dan mobilitas manusia maupun barang di IKN. Pihak Kemenhub dalam membangun konektivitas dan aksesbilitas IKN menjadikan transportasi publik yang ramah lingkungan menjadi pilihan utama.

Adapun sistem transportasi yang akan dikembangkan di IKN adalah di transportasi udara. Akan dilakukan pengembangan bandara mengusung konsep aerotropolis yang cerdas, terintegrasi, dan memperhatikan etika lingkungan.

Sementara itu, di sektor transportasi laut akan mengembangkan penggunaan kapal autonomous untuk kapal penumpang maupun barang dengan konsep smart port dan traffic separation scheme (TSS). Selanjutnya, di sektor transportasi darat akan dikembangkan fasilitas pejalan kaki, sepeda, kendaraan listrik berbasis baterai, dan kendaraan autonomous untuk angkutan bus.

Dari skema pengembangan transportasi itu, Kemenhub membutuhkan total pendanaan awal di 2022 ini sebesar Rp582,6 miliar. Jumlah tersebut untuk persiapan dan pembangunan sektor transportasi yang cerdas, terintegrasi, dan ramah lingkungan. Kawasan inti IKN Nusantara meliputi Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Dengan terbatasnya ruang fiskal pendanaan oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta/badan usaha dan masyarakat, untuk turut berperan membangun sektor transportasi IKN. Melalui skema pembiayaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Prasarana Pendukung

Saat ini di Provinsi Kalimantan Timur telah memiliki sejumlah prasarana transportasi yang akan mendukung konektivitas di IKN. Seperti: Bandara di Balikpapan dan Samarinda, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kariangau, dan Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT).

Pengembangan Bandara APT Pranoto Samarinda adalah bagian dari pembangunan konektivitas terpadu untuk mendukung IKN. Pengembangan ini merupakan integrasi tiga kota, yaitu Balikpapan, Samarinda, dan IKN. Kelak pengembangan bandara ini akan sesuai dengan indikasi kapasitas puncak hingga 20 juta penumpang tiap tahunnya. Bandara itu kini hanya mampu menampung 1,5 juta penumpang tiap tahunnya dengan panjang runway 2.250 meter.

Sementara itu, di Pelabuhan Kariangau saat ini terdapat lima terminal dengan total kapasitas 2,1 juta ton dan 630 ribu TEUs (twenty foot equivalent unit) peti kemas tiap tahunnya. Kapasitas kargo di terminal ini bisa mencapai 300 ribu TEUs tiap tahunnya. Bahkan realisasi arus peti kemasnya meningkat sejak 2015.

Pada 2015, arus peti kemas di Kaltim Kariangau Terminal (KKT) tercatat sebesar 171.275, kemudian meningkat menjadi 206.652 TEUs pada 2019. Ke depannya, KKT akan terus berkembang secara bertahap hingga dapat mendukung kapasitas puncak Pelabuhan Balikpapan, hingga 3,5 juta TEUs. Selain itu, KKT juga berkembang sesuai standars untuk menjadi jaringan pelabuhan utama yang dapat menampung kapal dengan ukuran 2.500 TEUs.

Kemenhub juga akan optimalkan prasarana yang ada. Dan akan membangun sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) maupun daerah sekitarnya. Seperti: terminal tipe A, Bus Rapid Transit (BRT), Bandara khusus VVIP, Kereta Api Perkotaan dan antarkota (Trans Kalimantan), dan intelligent transport system (ITS).

Sejumlah penelitian dan kajian sejak 2020 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub). Lembaga ini menjadi ketua satgas pengembangan sistem transportasi IKN dan telah menghasilkan dokumen perencanaan transportasi di IKN. Berupa masterplanfeasibility studydan detail engineering design (DED).

Desain IKN mengusung konsep baru dalam tata kota. Rancangan IKN menjadi model kota maju secara teknologi dan tetap berdampingan dengan lingkungan. Serta melindungi kebudayaan nasional. Pemindahan IKN akan menjadi tahap baru peradaban Indonesia yang maju, adil, dan makmur.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Kondusifitas Selama Tahapan Pilkada

Oleh : Wira Wicaksana )* Menjaga kondusifitas merupakan kunci penting untuk memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang aman dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini