Bentuk Perhatian Pemerintah, Menteri PANRB Angkat Lebih dari 1 Juta Tenaga Honorer Jadi ASN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk menyejahterakan tenaga honorer, pemerintah telah mengangkat lebih satu juta orang menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Mereka yang diangkat adalah tenaga honorer periode 2005-2014. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, kebijakan itu merupakan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan tenaga honorer.

“Pemerintah telah mengangkat 1.070.092 tenaga honorer menjadi ASN. Dalam kurun waktu yang sama, pemerintah hanya mengangkat 775.884 ASN dari pelamar umum,” kata Tjahjo Kumolo, Minggu, 23 Januari 2022.

Tjahjo mengatakan hal tersebut sejalan dengan berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007.

Beleid itu memberi kesempatan tenaga honorer kategori (THK)-II untuk seleksi satu kali. Hasilnya, 209.875 dari 648.462 THK-II yang ada di basis data lulus seleksi. Sedangkan, 438.590 THK-II tidak lulus.

Berikutnya, 438.590 THK-II mengikuti seleksi CASN (calon ASN) dari 2018-2020. Sisa THK-II sebanyak 410.010 orang per Juni 2021 atau sebelum pelaksanaan seleksi CASN 2021.

Tjahjo memerinci jumlah itu terdiri atas tenaga pendidik 123.502 orang, tenaga kesehatan 4.782 orang, dan tenaga penyuluh 2.333 orang. Kemudian, tenaga administrasi 289.393 orang dengan 184.239 di antaranya berpendidikan D3 ke bawah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini