Sejarah, Presiden Joe Biden Nominasikan Muslimah Jadi Hakim Federal AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan putaran nominasi yudisial terbarunya, di antaranya Nusrat Jahan Choudhury. Perempuan berdarah Bangladesh ini akan menjadi muslimah pertama AS yang menjabat sebagai hakim federal jika dikonfirmasi.

Melansir The Hill, Kamis, 20 Januari 2022, delapan calon dalam putaran ke-13 pencalonan yudisial Presiden Biden, mayoritas ditempati oleh kaum perempuan, dengan hanya menyertakan satu calon laki-laki.

Para nominator di antaranya: Choudhury, Tiffany Cartwright, Ana Isabel de Alba, Robert Steven Huie, Natasha Merle, Jennifer Rearden, sertya Hakim Nina Nin-Yuen Wang. Sedangkan Arianna Freeman dinominasikan sebagai hakim pengadilan sirkuit untuk Sirkuit AS ke-3.

Jika dikonfirmasi, maka Nusrat Jahan Choudhury juga akan menjadi orang Amerika Serikat berdarah Bangladesh pertama yang menjabat sebagai hakim federal.

Saat ini, Choudhury menjabat sebagai Direktur Hukum American Civil Liberties Union (ACLU) Illinois. Choudhury yang merupakan lulusan Yale, Princeton, dan Columbia itu telah memegang berbagai posisi di ACLU sepanjang karirnya, termasuk bekerja sebagai pengacara untuk Program Keadilan Rasial.

Menurut ACLU, sebagian besar pekerjaan Choudhury dengan organisasi tersebut melibatkan praktik polisi yang menantang yang mendiskriminasi orang kulit berwarna dan secara tidak proporsional menghukum orang karena miskin.

Pada Juni 2021, Senat mengukuhkan Zahid Quraishi untuk menjabat sebagai hakim distrik AS untuk wilayah New Jersey, menjadikannya Muslim pertama dalam sejarah AS yang dikukuhkan sebagai hakim federal.

Mayoritas calon hakim yang masuk nominasi Presiden Biden adalah perempuan dan orang kulit berwarna, sejalan dengan janjinya untuk menominasikan sekelompok orang yang beragam di berbagai posisi pemerintahan.

Kebijakan Biden bertolak belakang dengan mantan Presiden AS, Donald Trump yang secara signifikan kurang beragam. Di mana 75 persen diisi laki-laki dan 85 persen berkulit putih, menurut kelompok advokasi progresif Alliance for Justice.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini