Resmikan Bendungan Bintang Bano, Presiden Jokowi Pastikan Warga Sumbawa Barat Bisa Panen Padi Dua Kali

Baca Juga

MATA INDONESIA, TALIWANG – Selain memastikan kesiapan Mandalika menyelenggarakan MotoGP, Presiden Jokowi juga meyakinkan warga Sumbawa Barat bisa memanen padi dua kali dalam setahun dengan meresmikan Bendungan Bintang Bano.

Dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, Presiden Jokowi dan Ibu Negara menumpang helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 09.25 WITA menuju Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat.

Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan ketiga di NTB yang diresmikan Presiden Jokowi. Sebelumnya, Kepala Negara telah meresmikan Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Bendungan Bano adalah yang terbesar dari sisi kapasitas tampungnya di NTB karena volumenya mencapai 76 juta meter kubik.

“Bendungan multifungsi Bintang Bano manfaatnya untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektare, di mana 4.200 hektare dulunya tadah hujan dan belum diolah dengan baik. Diharapkan dengan adanya bendungan ini akan bisa ditanami padi 2 kali dalam setahun,” ujar Basuki.

Menurut catatan Menteri PUPR, saat ini terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Keenam bendungan tersebut merupakan bagian dari 61 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan di tanah air.

Pada tahun 2022 ditargetkan akan ada sembilan bendungan lagi yang diresmikan, termasuk salah satunya Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, NTB berkapasitas 27 juta meter kubik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini