MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan, pemerintah akan mengerahkan 1,000 personel medis militer ke seluruh negeri mulai pekan depan. Langkah ini guna membantu fasilitas medis yang kewalahan menghadapi lonjakan Covid-19.
Berbicara di Gedung Putih, Presiden Biden menyatakan bahwa staf medis yang terdiri dari dokter militer, perawat, dan personel militer lainnya akan dikerahkan ke Michigan, New Jersey, New Mexico, New York, Ohio, serta Rohde Island.
Varian Omicron yang pertama kali teridentifikasi di negara Afrika selatan membuat kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam kembali melonjak dan membuat fasilitas medis kewalahan.
“Saya tahu kita semua frustrasi saat memasuki tahun baru ini ketika kasus virus mencapai ketinggian baru,” kata Presiden Joe Biden, menambahkan bahwa itu tetap menjadi pandemi orang yang tidak divaksinasi, melansir Associated Press News, Jumat, 14 Januari 2021.
Baik orang yang divaksinasi dan tidak tetap berpotensi terinfeksi Covid-19. Namun, Biden mencatat bahwa mayoritas mereka yang terinfeksi dan menderita penyakit serius dan kematian adalah mereka yang tidak divaksin.
Pernyataan sang presiden muncul ketika fokus pemerintahannya bergeser untuk mengurangi gangguan dari lonjakan kasus yang juga berkontribusi pada kekurangan bahan makanan dan pembatalan penerbangan, daripada mencegah penularan virus.
Kepala Administrasi Makanan dan Obat-obatan, Janet Woodcock mengatakan kepada Kongres bahwa jenis yang sangat menular akan menginfeksi banyak warga AS.
“Saya pikir sulit untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi saat ini, yaitu: Kebanyakan orang akan terinfeksi Covid-19. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan rumah sakit masih bisa berfungsi — transportasi, layanan penting lainnya tidak terganggu saat ini terjadi,” tuturnya.