Demo Pengungsi Afghanistan di Kupang, Minta Kepastian Suaka ke Negara Ketiga

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUPANG – Para pengungsi asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur NTT pada Kamis, 13 Januari 2022.

Aksi ini bertujuan meminta pemerintah Indonesia melalui Pemprov NTT untuk membantu menyampaikan kepada UNHCR dan IOM untuk memfasilitasi suaka bagi para pengungsi di negara ketiga atau dipindahkan ke community house lain.

Salah satu massa aksi yang bernama Murtaza Naseri mengatakan bahwa rata-rata para pengungsi sudah hampir sepuluh tahun berada di Kota Kupang.

Selain meminta suaka, para pengungsi berharap pemerintah membantu agar mereka bisa mendapat peluang untuk bekerja dan anak-anaknya bisa bersekolah.

“Semua pengungsi sudah capek dan depresi. Karena tidak ada proses,” ujarnya saat ditemui di lokasi aksi.

Imigran asal Afghanistan, Mustafa Naseri (dok: minews.id)

Ia menceritakan, akibat perang yang pecah di Afghanistan, Naseri harus terpisah dengan sanak keluarganya.

Apalagi saat ini, Afghanistan sudah dikuasai oleh Taliban. Hal itu membuat mereka takut dipulangkan ke sana. Sebab, Taliban bisa saja menangkap dan membunuh mereka.

Menurut penuturan Naseri, ia tiba di Kupang pada bulan Januari 2014.

“Saya ke sini sendiri. Keluarga saya yang lain, saat ini saya tidak tau mereka sudah ada di mana,” katanya.

Semua pengungsi asal Afghanistan yang berada di kota Kupang berjumlah sekitar 217 orang. Mereka tersebar di Liliba, Kayu Putih dan Daerah Walikota Kupang.

“Kami hanya minta supaya dibantu untuk dikirim ke negara ketiga,” ujar Naseri.

Adapun negara ketiga yang menjadi tujuan para pengungsi ini adalah Australia, New Zealand, Kanada, Amerika Serikat dan Inggris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini