MATA INDONESIA, PARIS – Prancis melaporkan sebanyak 368,149 kasus virus Corona baru pada Selasa (11/1). Angka tersebut merupakan rekor kasus harian infeksi virus Corona tertinggi di negara itu.
Rekor sebelumnya sebanyak 332.252 kasus yang dilaporkan pada 5 Januari. Sejak saat itu, kasus virus corona di Prancis terus mengalami lonjakan – di atas 300,000 kasus, karena Omicron yang sangat menular telah menjadi varian dominan.
Rata-rata jumlah kasus virus Corona untuk sepekan di Prancis naik menjadi lebih dari 280.000 kasus pada Selasa (11/1). Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Véran mengaku terkejut dengan jumlah kasus virus corona yang terus mengalami lonjakan.
“Kami belum pernah melihat angka seperti itu sejak awal krisis kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran kepada para senator.
Pada pertengahan Januari, pemerintah Prancis berharap untuk memperkenalkan izin vaksin yang akan membuat vaksinasi wajib bagi siapa saja yang ingin pergi ke restoran atau menghadiri acara dalam ruangan.
Pada pekan lalu, Presiden Emmanuel Macron memperingatkan seluruh warga Prancis bahwa ia akan mempersulit hidup mereka yang belum divaksinasi Covid-19.
“Saya benar-benar ingin merepotkan mereka, dan kami akan terus melakukan ini sampai akhir,” kata Presiden Macron kepada surat kabar Prancis Le Parisien.
Meski begitu, dikatakan Macron bahwa ia tidak akan memvaksinasi warga dengan paksa. Tetapi ia berharap jumlah warga Prancis yang divaksin terus meningkat.
“Saya tidak akan mengirim (orang yang tidak divaksinasi) ke penjara,” ucapnya.
“Makanya perlu kami sampaikan kepada mereka, mulai 15 Januari, Anda tidak akan bisa lagi pergi ke restoran. Anda tidak akan bisa lagi pergi minum kopi, Anda tidak akan bisa lagi pergi ke teater dan ke bioskop,” tuntasnya.