Sektor UMKM Kuliner Tingkatkan Perekonomian Kota Malang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner di Kota Malang, Jawa Timur secara perlahan mulai mendorong pemulihan ekonomi di wilayah tersebut. Hal itu dikatakan Ekonom Universitas Brawijaya Nugroho Suryo Bintoro.

Peningkatan itu ditandai dengan inflasi sebesar 0,73 persen yang disebabkan adanya kenaikan pada sejumlah komoditas seperti cabai rawit, minyak goreng, angkutan udara, telur dan lainnya.

“Sebetulnya itu indikator dari sisi UMKM atau wisata kuliner yang sudah mulai bergerak. Dimana kebutuhan akan komoditas tersebut ada dalam jumlah besar,” katanya.

Nugroho menjelaskan, memang inflasi yang terjadi khususnya pada komoditas cabai rawit dan minyak goreng tersebut bukan hanya disebabkan kenaikan permintaan yang tajam, melainkan adanya gangguan pada sisi pasokan.

Namun, lanjutnya, meskipun ada gangguan pada sisi pasokan, permintaan akan kedua komoditas tersebut masih tinggi. Hal itu membuktikan bahwa sektor UMKM kuliner Kota Malang saat ini sudah mulai bergerak ke arah positif.

Sebagai informasi, pada Desember 2021, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi tertinggi mencapai 1,85 persen. Kemudian, penyedia makanan dan minuman juga mengalami inflasi sebesar 1,23 persen.

“Dilihat dari sisi makanan dan minuman, termasuk transportasi, sudah mulai mengalami pergerakan. Selain itu, subsektor lainnya juga ikut bergerak,” ujarnya.

Sementara untuk kelompok pengeluaran lain seperti perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen, lanjutnya, juga memberikan indikasi pemulihan ekonomi.

“Di sisi lain juga bagus, pakaian dan alas kaki termasuk kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi juga naik. Ini yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Ia menambahkan, ekonomi Kota Malang juga tidak bisa lepas dari keberadaan para mahasiswa yang belajar di wilayah itu. Jika nantinya pemerintah memutuskan untuk melaksanakan kuliah tatap muka, maka juga akan mendorong upaya pemulihan ekonomi Kota Malang.

“Ini akan bergerak lebih cepat ketika para mahasiswa mulai kuliah secara hybrid atau secara penuh. Pertumbuhan ekonomi Kota Malang akan lebih baik lagi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini