Program Makmur Jadi Solusi Bagi Petani Sawit untuk Peningkatan Keuntungan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Program Makmur yang digagas pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) diharapkan menjadi solusi untuk menjawab keluhan petani sawit di Provinsi Riau terkait pupuk, bibit hingga permodalan.

“Jadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Program Makmur yang dulu namanya Agro Solution, nyebut namanya saja susah Agro Solution, makanya dibuat sama Pak Erick namanya Program Makmur, kalau Makmur namanya dan tujuannya jelas,” kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga saat berkunjung ke Riau.

Menurut dia, program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini memberikan banyak manfaat kepada petani.

Sebab Program Makmur merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah.

“Jadi tujuan saya ke sini menunggu bapak-bapak (petani) ngomong, saya mau mendengar keluhannya apa, bagaimana supaya Program Makmur ini bisa jalan,” ujar Arya.

Menurut dia, sebagian permasalahan petani sebetulnya sudah terjawab dalam ekosistem Program Makmur. Mulai dari pembiayaan yang didukung lembaga keuangan, pemupukan, pembibitan, hingga gagal panen pun ada yang menanggungnya.

“Jadi, melalui Program Makmur kami memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudi daya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani,” katanya.

Program Makmur sudah terlaksana sejak April 2021 di atas lahan seluas 1.937 hektare dengan komoditas sawit. Program ini melibatkan 1.042 petani.

Selanjutnya, Pupuk Sriwidjaja juga melaksanakan kembali Program Makmur di Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau.

Kali ini, pelaksanaannya di atas lahan seluas 730 hektare dengan komoditas sawit dan melibatkan 365 orang petani. Offtaker dari kedua lokasi tersebut adalah CV Mecca Jaya Mandiri dan PT Sinergi Sumber Tani.

Adapun luasan lahan sawit yang masuk Program Makmur di wilayah Riau seluas 6.841 hektare. Seluruh luasan ini tersebar di sembilan desa dan tiga kabupaten, yaitu Rokan Hulu seluas 2.124 hektare, Kampar 2.917 hektare, dan Kuantan Singingi 1.800 hektare.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini