MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis dan teroris (KST) Papua mengklaim telah mengibarkan bendera Bintang Kejora di tiga tempat di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai tindakan tersebut didasari oleh kebutuhan kelompok tersebut terhadap eksistensi.
“Kebutuhan eksistensi sekaligus propaganda gerakan mereka,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 4 Januari 2021.
Jubir Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menegaskan jika pengibaran tersebut dilakukan sebagai bentuk perang yang terus berlanjut.
“Itu merupakan signal untuk perang berlanjut,” katanya.
Adapun laporan Undius Kogeya telah mengeluarkan dua pesan yang secara garis besar menyatakan:
- Di tahun 2022 dirinya bersama pasukan akan memperluas daerah operasi perang TPNPB dan minta kodap-kodap lain dari 34 kodap Sorong sampai Merauke terus melakukan perjuangan hingga titik darah penghabisan.
- Pasukan Nasional TPNPB dari Ilaga koalisi dengan kodap VIII Intan Jaya dengan pasukan Undinus Kogoya untuk memperluas daerah operasi TPNPB di wilayah Intan Jaya.
Di akhir laporannya Undius Kogeya menegaskan pihaknya tetap lawan sampai TNI Polri, sampai akhir kemerdekaan bangsa Papua, dan juga tidak takut pasukan yaitu TNI-Polri.
“Kami masih memiliki hukum perang secara adat dan kami percaya bahwa Tuhan dan roh-roh leluhur bangsa Papua dipihak kami,” kata Sebby.
Sementara itu kepolisian masih masih melakukan pengecekan perihal kebenaran isu tersebut.