Pulihnya Perekonomian Nasional Tingkatkan Kepercayaan Investor ke Tanah Air

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pencapaian pasar modal pada 2021 yang relatif baik dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan kepercayaan investor hal itu diikuti dengan mulai pulihnya perekonomian nasional.

“Ini momentum yang besar karena PDB kita di 2022 berdasarkan asumsi APBN akan mencapai 5,2 persen. Ini menambah keyakinan kita ke depan,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Wimboh menjelaskan, sektor finansial relatif stabil yang diindikasikan dengan beberapa indikator permodalan yang kuat, likuiditas yang cukup, dan kredit yang tumbuh.

Kredit saat ini telah tumbuh 4,8 persen dana dana pihak ketiga mencapai 10,57 persen pada 2021. Sektor asuransi juga sudah mulai lebih baik dengan Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 535 persen dan 329 persen

“Untuk pasar modal jauh di luar dugaan dan di atas ekspektasi. Indeks kita sudah 6.581,48. Ini adalah kalau kita invest, return-nya sudah 10,08 persen. Ini termasuk jajaran terbaik di Asia di antara negara lain,” katanya.

Selain itu jumlah investor yang pada 2020 hanya mencapai 3,8 juta investor, sekarang telah mencapai 7,5 juta investor. Hal itu menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang masuk ke pasar modal, terutama investor ritel

“Kaum milenial ini yang tadinya banyak konsumsi, sekarang banyak nabung terutama di saham dan tabungan,” ujar Wimbioh.

Penghimpunan dana di pasar modal, mencapai Rp363,3 triliun dari 194 emiten dan bersumber dari sektor teknologi dan sektor keuangan yang dinilai akan menjadi mesin pertumbuhan pasar modal ke depan

“Kredit selama 2021 hanya Rp 228 triliun. Mudah-mudahan ini tanda yang bagus untuk investasi ke depan,” katanya.

Pada 2021, OJK juga menginisiasi securities crowdfunding atau penawaran umum efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi. “Ini adalah bagi UMKM untuk raising fund di pasar modal, jumlahnya sudah mencapai Rp406,5 miliar. Memang masih kecil, tapi kita punya potensi yang besar ada Rp74 triliun. Karena yang kta target SPK (Surat Perintah Kerja) dari pemda-pemda,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini