Tren Penurunan Bunga Bank Masih Berlangsung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tren penurunan bunga di perbankan masih bisa berlanjut untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan etua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. ”Ini akan terus kami pertahankan. Sehingga tren penurunan bunga masih bisa berlangsung. Kuncinya adalah supply uang yang ada di sistem keuangan cukup,” ujarnya, Jumat 31 Desember 2021.

Selama pandemi Covid-19, LPS sudah menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) hingga mencapai level terendah sepanjang sejarah. LPS mengharapkan penurunan TBP dapat membantu bank menurunkan cost of fund yang kemudian turut mendorong penurunan suku bunga kredit.

”Suku bunga kredit untuk konsumsi sudah turun ke angka 10,6 persen, untuk modal kerja sekitar 8,85 persen dan untuk investasi ke level 8,5 persen. Menurut pemantauan kami grafiknya turun terus dari bulan ke bulan,” kata Purbaya.

Selain itu, Purbaya juga yakin ekonomi Indonesia akan terus tumbuh. Hal itu dapat dilihat dari Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia yang sudah berada pada level ekspansif, bahkan terbaik di ASEAN-7.

Meski begitu, ia menilai pertumbuhan ekonomi tersebut masih membutuhkan dorongan untuk melaju lebih cepat lagi.

Salah satu langkahnya kata Purbaya, dengan menjaga suku bunga penjaminan LPS pada level yang tetap memberikan ruang terhadap suku bunga simpanan untuk berada pada level yang rendah.

Dengan begitu kata dia, suku bunga pinjaman dapat melanjutkan tren penurunan yang sedang terjadi saat ini.

“Tentu saja hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan perkembangan stabilitas sistem keuangan dan likuiditas perbankan,” ucapnya.

Di sisi lain, Purbaya mengingatkan adanya risiko di sistem keuangan yang perlu diantisipasi pada tahun 2022. Risiko tersebut yaitu kenaikan kembali kasus Covid-19 global, akibat penyebaran varian Omicron.

“Pengamatan kami melihat bahwa dampak Covid-19 ini diperkirakan akan semakin kecil ke depan, karena kami melihat pemerintah saat ini sudah bisa mengendalikan dengan baik. Yang terpenting, kita semua tetap waspada dan jangan lengah,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini