Terus Bertambah, Dalam 10 Hari Ditemukan 46 Kasus Infeksi Omicron di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Litbang Kesehatan kembali mengidentifikasi kasus Varian Omicron sehingga jumlahnya menjadi 46 kasus yang semuanya dibawa pelaku perjalanan internasional di Eropa, Timur Tengah, Afrika bahkan Malaysia.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini Sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Minggu 26 Desember 2021.

Nadia mengungkapkan setelah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) oleh Badan Litbangkes hasil yang keluar pada 25 Desember 2021, 26 warga negara Indonesia terinfeksi Omicron yang digolongkan imported case.

Diantaranya adalah 25 Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.

Kasus omicron pertama kali yang diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin teridentifikasi 15 Desember 2021 yang menyerang seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet.

Keesokan harinya dari hasil pemeriksaan terhadap lima kasus probable didapati dua kasus yakni WNI dari Inggris dan Amerika Serikat terkonfirmasi positif Omicron.

Lalu pada 22 Desember, Kemenkes kembali mencatat adanya tambahan dua kasus baru Omicron. Pada 23 Desember tambah 3 kasus baru lagi yang berasal dari WNI yang baru saja kembali dari Malaysia dan Kongo.

Penambahan terjadi lagi 24 Desember, Kemenkes kembali mengidentifikasi 11 orang terinfeksi Omicron merupakan pelaku perjalanan dari Turki, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.

Sebelumnya GISAID mengidentifikan 30 kasus infeksi Omicron di Indonesia dalam 10 hari terakhir.

Kementerian Kesehatan mencatat mayoritas kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan internasional (imported case). Itu sebabnya pintu-pintu masuk negara harus diperketat.

Nadia pun mengimbau masyarakat untuk tidak atau menunda melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M serta segera ikut vaksinasi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tingkatkan Pendampingan dan Pelatihan Demi Pemberdayaan UMKM

Oleh: Nadia Putri Ningsih )* Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini