Membelot dari AS, Arab Saudi Jalin Kerja Sama dengan Cina dalam Bangun Rudal Balistik

Baca Juga

MATA INDONESIA, RIYADH – Arab Saudi diam-diam bekerja sama dengan Cina dalam mengejar pembuatan rudal balistik. Padahal selama ini diketahui, Arab Saudi bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam sektor pertahanan.

Badan-badan intelijen AS mengatakan citra satelit membuktikan Arab Saudi bercabang untuk membangun daripada membeli senjata dari Negeri Tirai Bambu. Namun, inisiatif tersebut menimbulkan kekhawatiran, yakni menyebabkan Iran – saingan berat Arab Saudi, menolak tekanan untuk berhenti mengembangkan program nuklir dan misilnya – sebuah inisiatif yang didukung oleh AS, Uni Eropa, Israel, dan negara-negara lain di Timur Tengah.

“Produksi rudal balistik dalam negeri oleh Arab Saudi menunjukkan bahwa setiap upaya diplomatik untuk mengendalikan proliferasi rudal perlu melibatkan aktor regional lainnya, seperti Arab Saudi dan Israel, yang memproduksi rudal balistik mereka sendiri,” tutur Jeffrey Lewis, ahli senjata yang juga merupakan profesor di Institut Studi Internasional Middlebury.

Melansir Anadolu Agency, Program rudal Saudi dengan bantuan teknis China juga dapat mempengaruhi upaya pemerintahan Presiden AS, Joe Biden untuk mencairkan hubungan dengan Beijing.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengabaikan perkembangan tersebut. “Kerja sama semacam itu tidak melanggar hukum internasional dan tidak melibatkan proliferasi senjata pemusnah massal,” kata perwakilan itu dalam sebuah pernyataan.

AS telah mengetahui program rudal Saudi sejak Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden AS. Namun, Paman Sam membiarkan masalah itu berlalu, sehingga memberikan peluang bagi Arab Saudi dan Cina diam-diam menjalin kesepakatan.

“Biasanya, AS akan menekan Arab Saudi untuk tidak mengejar kemampuan ini, tetapi indikator pertama bahwa Saudi mengejar kemampuan ini muncul selama era Trump,” papar Ankit Panda.

Ahli kebijakan nuklir dan senjata di Carnegie Endowment for International Peace itu menambahkan bahwa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump tidak tertarik untuk bertikai dengan Arab Saudi terkait masalah ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPR RI: HMPV Bukan Virus Baru, Masyarakat Tak Perlu Panik

Mata Indonesia, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh (Ninik), meminta masyarakat tak panik setelah ditemukannya Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Dia mendukung langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait temuan kasus ini sebagai bagian dari mitigasi.
- Advertisement -

Baca berita yang ini