MATA INDONESIA, LONDON – Christoph Grainger-Herr, bos sebuah perusahaan jam tangan IWC di Swiss rencananya akan menghadiri pameran Watches and Wonders di Shanghai pada April 2021 lalu. Namun gara-gara Covid-19, ia terpaksa membatalkan keberangkatan ke negeri tirai bambu itu.
Padahal dia harus tampil di pameran tersebut. Lalu, apa yang harus ia lakukan?
Sebuah perusahaan hologram asal AS, Portl memberikan solusi kepada Christoph. Ia bisa hadir di pameran tersebut tanpa datang ke Shanghai. Ia menggunakan teknologi hologram 3D ala film seri Star Trek.
Dengan resolusi 4K, dia dapat berbincang, melihat, dan mendengar orang-orang yang menghadiri pameran tersebut.
“Keren kan, kami bisa membawa dia dari kantornya di Schaffhausen, Swiss, ke acara di Shanghai,” kata David Nussbaum, bos Portl.
Tak hanya itu, Christoph dapat berbincang dengan petinggi perusahaan lainnya dan bahkan memamerkan sebuah jam baru, secara real–time.
Portl
Perusahaan Portl bergerak di bidang teknologi hologram dan berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka menciptakan “Portal Hologram” yang dapat menampilkan wujud dari penggunanya. Portal Hologram ini setinggi 2,5 meter dengan kaca di bagian depan. Perlengkapannya dengan kotak-kotak komputer. Nantinya di dalam bilik tersebut hologram dari pengguna akan tampil.
Selain itu, Portal Hologram ini terdapat pelantang suara. Hal ini supaya suara dari hologram dapat terdengar. Untuk menciptakan komunikasi yang langsung dan nyata, Portal Hologram ini terdapat kamera dan mic sehingga pengguna hologram dapat melihat dan mendengar serta menjawab secara langsung lawan bicaranya.
Penggunaan Portal Hologram ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Hanya memerlukan kamera, latar polos, seperangkat pelantang suara dan mikrofon Portal Hologram ini sudah dapat digunakan. Cara kerjanyapun mudah, Portal Hologram ini akan dikendalikan oleh App Portl yang kemudian akan menghubungkan pengguna dengan Portal Hologram melalui Internet, lalu setelah terhubung wujud dari pengguna akan ditampilkan, dan bisa langsung berhubungan dengan orang yang ingin dihubungi.
David Nussbaum, bos perusahaan Portl mengatakan teknologinya ini seperti menampilkan orang aslinya secara langsung di tempat tersebut. Teknologi ini hampir tidak ada latensi, selain itu jika bukan karena adanya lapisan kaca di depan hologram. Dan tidak ada cahaya pada kaca. Sehingga kita berpikir bahwa si pengguna benar-benar ada di sana.
Teknologi ini bahkan sudah masuk ke ranah jual beli dan menyasar para pebisnis. Tidak heran harga dari Portal Hologram ini sangat luar biasa. Harga satu unit dari Portal Hologram ini mencapai USD 60.000 (sekitar Rp 860 juta rupiah). Perusahaan Portl mengatakan ada penyewaan alat ini sehingga harga bisa terjangkau.
Microsoft
Tak hanya Portl, perusahaan Microsoft menciptakan teknologi yang hampir serupa dengan harga yang jauh lebih terjangkau. HoloLens 2 adalah produk dari Microsoft. Harga jualnya USD 3.500 (Rp 50 juta). Perbedaan harga sangat jauh juga berpengaruh pada kualitas produk. Bukan dengan portal, Hologram 3D Microsoft mengharuskan setiap penggunanya menggunakan headset sehingga hologram mereka dapat tampil di depan satu sama lain. Wujud tampilan pun masih mirip dengan kartun.
Greg Sullivan, direktur realita gabungan Microsoft mengatakan Hologram dari setiap pengguna akan berada di satu ruangan yang sama. Mereka dapat berjalan, berkolaborasi, ataupun melakukan hal-hal lain secara bersama.
Thyssenkrupp, perusahaan asal Jerman menggunakan teknologi hologram milik Microsoft ini
Untuk membantu para teknisi agar dapat terhubung langsung dengan teknisi lokal dan membantu dalam memandu pekerjaan reparasi. Karena sebelumnya, perusahaan pembuat lift terbesar di dunia ini akan mengirimkan teknisi mereka ke berbagai tempat di dunia untuk melakukan perbaikan. Contoh lainnya adalah Maskapai Japan Airlines yang menggunakan teknologi milik Microsoft ini untuk membantu pelatihan mekanik mesin dan kru pesawat.
IKIN
Ikin, perusahaan asal San Diego, Amerika Serikat ini sedikit berbeda. Mereka mengembangkan teknologi hologram yang berfokus pada pasar konsumen. “Produk RYZ” adalah produk yang sedang mereka kembangkan. Alat tersebut akan berada di smartphone kita dan akan membantu kita dalam melakukan video call, di mana alat tersebut akan memproyeksikan orang yang sedang kita hubungi dalam bentuk 3D hologram transparan. Ikin berencana Produk RYZ ini bisa muncul tahun depan.
David Naussbaum memprediksi layar video berisi informasi akan punah dan yakin bahwa dalam lima tahun teknologi hologram bisa menggantikan layar video pada konferensi video. Walaupun sebenarnya teknologi ini juga akan memberikan masalah, Gordon Wetzstein menilai jika gambar hologram menjadi sangat nyata akan sulit membedakan antara hologram dan wujud asli seseorang. Bahkan Wetzstein juga mengatakan akan lebih rentan unsur manipulatsi jika pengalaman digital atau sintetis semakin mendekati cara pandang realita.
Reporter: Desmonth Redemptus Flores So