Siang Panas, Malam Sangat Dingin, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Banyak orang pastinya bertanya-tanya kenapa akhir-akhir ini udara malam begtu dingin sekali menyengat sampai ketulang, padahal di musim kemarau yang pada siang hari cuaca terasa sangat terik dan panas.

Bahkan, ada beberapa daerah di Indonesia yang sampai suhunya mencapai minus dan menyebabkan pagi harinya banyak tumpukan es, serasa di luar negeri.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) penyebab suhu dingin yang dirasakan oleh sebagian besar wilayah Indonesia dari malam hingga dini hari pada musim kemarau adalah hal yang lumrah.

Selain karena pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan, fenomena dry intrusion atau intrusi udara kering juga sangat berpengaruh.

Pada gambar peta Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi water vapour di atmosfer ini, tampak bahwa Pulau Jawa dikelilingi oleh warna cokelat.

Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca, Agie Wandala mengatakan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan pulau Jawa cukup terkena dampaknya.

Selain itu, kondisi langit cerah tanpa tutupan awan di Jawa saat ini juga dapat memaksimalkan pancaran gelombang Bumi pada malam hari dan menyebabkan suhu permukaan bumi relatif akan cepat turun dan lebih dingin dari biasanya pada malam hari.

Saat musim kemarau, tutupan awan hadir lebih sedikit dari biasanya. Itu sebabnya panas bumi langsung diserap oleh bumi, dan siangpun terasa lebih panas. Datang di waktu malam bumipun melepaskan panasnya dan suhu di permukaan menurun. Ini yang menyebabkan malam lebih dingin.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini