MINEWS, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra diagendakan bertemu pada hari ini, Rabu 24 Juli 2019. Pertemuan itu rencananya diadakan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.00.
Tentunya pertemuan ini semakin meredam tensi pana politik Indonesia yang tengah memasuki fase penyusunan kabinet usai kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Di samping itu, pertemuan ini akan jadi nostalgia bagi kedua tokoh. Seperti diketahui, Megawati dan Prabowo pernah menjadi pasangan calon dalam Pilpres 2009, meski kalah telak dari pasangan SBY-Boediono kala itu.
Tapi, masih teringat jelas, bagaimana kemesraan kedua tokoh ini saat sama-sama bergandengan tangan di medan laga pilpres. Keakraban Presiden ke-5 RI dan eks Danjen Kopassus itu terekam dalam banyak momen.
Setelah mendeklarasikan diri pada detik-detik terakhir, pada 16 Mei 2009 pasangan ini kompak mendatangi gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar sebagai paslon Pilpres 2009.
“Saya telah mendapat kehormatan yang besar diajak Ibu Megawati untuk mendampingi Beliau dalam rangka meraih mandat dari rakyat Indonesia sebagai wakil presiden beliau untuk memimpin perubahan, memimpin perbaikan kehidupan bangsa, dan perbaikan ekonomi bangsa,” kata Prabowo, saat deklarasi di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 16 Mei 2009.
Akhirnya, pemungutan suara pilpres digelar pada 8 Juli 2009. Sayangnya, pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan SBY-Boediono. Mega-Prabowo hanya menang dari peraih suara terbanyak ketiga, yakni pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.
Koalisi PDIP-Gerindra tak langsung bubar setelah kalah dalam Pilpres 2009. Kedua kubu ini kembali berduet di Pilgub DKI Jakarta untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. Sayangnya, koalisi tak sampai pada Pilpres 2019, Megawati dan Prabowo pecah kongsi.
Pernah suatu momen, pada November 2013, Ketua DPP PDIP Ribka Tjibtaning menyebut Pilpres 2009 adalah kenangan pahit bagi PDIP. Ribka menyalahkan Prabowo karena dinilainya tidak mau maksimal menggelontorkan uang untuk pemenangan.
“Prabowo ngaku punya kekayaan 1,7 triliun tapi gak mau ngeluarin,” ujar Ribka, seperti dikutip dari Detik, 13 November 2013.