MATA INDONESIA, JAKARTA – Cina merupakan salah satu negara yang penduduknya terpadat di dunia. Negara dengan julukan tirai bambu ini tengah melirik serangga kecoa untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan pangan dan obat-obatan.
Salah satu daerah di Jiran, berdiri sebuah perusahaan Shandong Qiaobin Agricultural Technology yang membudidayakan sekitar satu miliar kecoa. Setiap harinya kecoa tersebut diberi makan 50 ton sampah dapur, setara dengan berat sekitar tujuh ekor gajah.
Ketua Shandong Qiaobin, Li Hongyi, mengatakan binatang ini punya nilai tambah karena sifatnya yang ramah lingkungan bisa membantu proses penguraian limbah dan bisa dimanfaatkan untuk pangan ternak lain.
”Ini seperti mengubah sampah menjadi sumber daya baru,” kata Li seperti dikutip dari Reuters.
Tak hanya itu, di daerah Sichuan ada perusahaan lain bernama Gooddoctor memiliki peternakan kecoa mencapai sekitar enam juta ekor. Manajer Fasilitas Gooddoctor Wen Jianguo mengatakan hewan ini dalam peternakannya dimanfaatkan untuk berbagai macam obat-obatan.
Perusahaan Gooddoctor akan memproses kecoa saat para serangga mencapai batas usia mereka yaitu sekitar enam bulan. Kala itu binatang ini akan disemprot dengan uap panas, dicuci, lalu dikeringkan sebelum dikirim ke tanki ekstraksi.
”Ekstrak kecoa bagus untuk menyembuhkan sariawan, luka lambung, luka kulit, bahkan kanker perut,” katanya.
Saat ini peneliti disebut mulai melihat pemanfaatan kecoa untuk masker kecantikan, pil diet, hingga obat rambut rontok.