MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia terus melihat peluang untuk menggenjot pasar ekspor, kali ini lewat festival kopi di Hotel Baltschug Kempinski Moskow. Festival ini dilakukan untuk meningkatkan peluang pasar ekspor kopi Indonesia di Rusia khususnya jenis kopi premium (specialty coffee).
Festival ini merupakan hasil kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow di Rusia bekerjasama dengan CHIP Coffee. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk workshop, coffee cupping dan pameran produk kopi ddihadapan 50 undangan yang terdiri atas para barista, pemilik toko kopi dan importir/distributor kopi Rusia.
Kegiatan juga ditayangkan live melalui youtube dan diikuti 43 peserta dari berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) eksportir kopi Indonesia. Pangsa kopi Indonesia di pasar Rusia relatif masih kecil, namun potensinya besar untuk ditingkatkan.
Sesuai data, nilai ekspor kopi Indonesia ke Rusia pada 2020 mencapai 31,95 juta dolar AS atau naik 59,6 persen dibanding 2019 yang bernilai 20,15 juta dolar AS.
Kenaikan ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-5 pengekspor kopi ke Rusia setelah Vietnam, Brasil, Italia dan Jerman. Sebelumnya pada 2019 Indonesia berada pada peringkat ke-7 dan tahun 2018 peringkat ke-11.
Bahkan secara volume, pada 2020 kopi Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah mengalami peningkatan yang signifikan dari 10.141 ton tahun 2019 menjadi 18.720 ton.
“Melihat angka tersebut, kita patut berbangga bahwa penyelenggaraan Festival Kopi Indonesia yang dilakukan sejak 2019 berdampak langsung bagi peningkatan minat pelaku industri kopi Rusia dalam mengimpor specialty coffee Indonesia,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Jose Tavares.
Dubes Tavares menambahkan sebanyak 29 contoh specialty coffee dikirim langsung oleh berbagai pengusaha UMKM kopi dari Indonesia, termasuk UMKM binaan BCA, BI dan UMKM Hebat, CV Suluh Lingkungan, konsultan dan koperasi produsen Tapusmas, untuk diperkenalkan kepada para undangan.
“Ada kopi Kintamani, Toraja, Sidikalang, Sunda, Banyuwangi, Muntilan, dan sebagainya dengan varian arabika, robusta, dan liberika yang bisa anda cicipi. KBRI Moskow juga siap memfasilitasi kontak bisnis anda dengan pengusaha kopi di Indonesia,” katanya.
Festival kopi juga menghadirkan Direktur Utama Asosiasi Kopi dan Teh Rusia, Ramaz Chanturia, yang menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia yang menghasilkan kopi berkualitas. Indonesia juga merupakan mitra terpercaya Rusia dalam hal perdagangan kopi.
“Pada 2020 Indonesia mengekspor 18.720 ton kopi ke Rusia atau pangsanya 8,5 persen impor kopi Rusia. Namun dalam 9 bulan tahun 2021, volumenya turun menjadi 6.400 ton atau 4 persen dari impor Rusia. Penurunan ini diakibatkan kenaikan harga kopi dan biaya transportasi dari Asia Tenggara sebagai dampak covid-19,” kata dia.
Ramaz optimistis penurunan itu hanya fenomena sementara, karena faktanya konsumsi kopi di Rusia masih tetap tinggi.
“Pada 2020 konsumsi kopi roasting, bubuk, atau instan di Rusia adalah 178.000 ton, sedangkan tahun 2019 adalah 180.000 ton. Artinya, konsumsi kopi relatif stabil dan karena itu peluang Indonesia meningkatkan kembali pangsa kopinya tetap terbuka jika kondisi covid-19 membaik,” katanya.