Viral! Gadis Remaja Dipukuli Gegara Jadi Korban Pelecehan Seksual, Habis Ditendangi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosial media dihebohkan oleh kisah rekaman seorang gadis remaja yang dipukuli habis-habisan oleh seorang wanita. Hal ini dikarenakan gadis tersebut adalah korban pelecehan yang dilakukan suaminya.

Video itu viral usai diunggah akun Twitter, @zoelfick. Lewat rekaman berdurasi 2 menit 20 detik itu, terlihat seorang gadis yang disamarkan wajahnya habis dianiaya oleh wanita.

“Ia jadi korban pelecehan dan kekerasan dr seorang pria beristri, tetapi sang istri menyalahkan si anak, dan bersama 7 org lainnya menyiksa anak ini,” tulis akun tersebut.

Dari rekaman itu, nampak gadis malang itu dipukuli hingga ditendang beramai-ramai dan membabi buta. Ia bahkan dijambaki dan disundut oleh bara rokok.

Pelaku penganiayaan itu merupakan istri dari pria yang memerkosa remaja tersebut. Menurut kesaksian sang istri, suaminya yang menderita ODGJ mengaku digodah oleh remaja itu.

Hal tersebut membuat si istri panas dan meminta delapan remaja lainnya untuk memukuli gadi itu. Mirisnya lagi, gadis yang tinggal di Panti Asuhan Malang tersebut masih berusia 13 tahun.

“Ke-8 remaja tersebut pun termakan omongan istri pelaku yang mengatakan bahwa si anak menggoda suaminya, jadilah anak itu dipukuli,” tulisnya.

Alhasil kejadian ini sontak viral dan mengundnag amarah netizen. Sementara itu, pelaku penganiaya telah diamankan pihak kepolisian Malang.

“Gak kebayang traumanya kayak apa.”

“Gak usah pake minta maaf, langsung hukum.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini