Terus Buat Gebrakan, Arab Saudi Kembangkan Sektor Pariwisata

Baca Juga

MATA INDONESIA, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi tampaknya akan terus membuat gebrakan. Sebelumnya, Arab Saudi berencana membangun Kota NEOM – sebuah kota yang dirancang dan akan menjadi kota futuristik di negara tersebut.

Kota NEOM juga seolah menggeser stigma konservatif Arab Saudi, mengingat kota tersebut kabarnya akan mengizinkan minuman berakohol beredar. Jelas ini merupakan sebuah perubahan besar dan bersejarah bagi negara Muslim yang sangat konservatif itu.

Terbaru, perusahaan Pengembangan Laut Merah (TRSDC) telah menandatangani beberapa kesepakatan tunggal untuk mengoperasikan sembilan hotel yang akan dibuka pada tahap pertama proyek pengembangan Laut Merah pada 2022.

Perjanjian tersebut diresmikan pada hari kedua Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh dan akan melihat perusahaan perhotelan internasional menjalankan sembilan dari 16 properti yang sedang dikembangkan mengambil alih lebih dari 1.700 kamar hotel dari 3000 untuk tahap pertama proyek.

Perjanjian tersebut dengan EDITION Hotels dan St Regis Hotels & Resorts, bagian dari Marriott International; Fairmont Hotel & Resorts, Raffles Hotels & Resorts dan SLS Hotels & Residences, bagian dari grup perhotelan global Accor; Grand Hyatt, bagian dari Hyatt Hotels Corporation; Intercontinental Hotels & Resorts dan Six Senses, bagian dari InterContinental Hotels Group (IHG); dan Grup Jumeirah.

Pengembangan pariwisata di pantai barat Arab Saudi akan selesai tahun 2030 dan akan menawarkan 50 hotel dengan hingga 8.000 kamar hotel dan sekitar 1.000 properti perumahan di 22 pulau dan enam lokasi pedalaman.

Kompleks ini mencakup 28.000 Km persegi, termasuk kepulauan lebih dari 90 pulau, yang mencakup area seluas Belgia. Sejauh ini proyek ini telah memberikan 800 kontrak kepada perusahaan-perusahaan senilai lebih dari SR 20 miliar.

Kepala eksekutif TRSDC John Pagano mengatakan fase pertama proyek ini akan selesai pada akhir tahun 2023, dengan total 16 hotel akan menawarkan 3.000 kamar hotel di lima pulau dan dua lokasi pedalaman.

“Arab Saudi mempercepat pengembangan penawaran pariwisata baru di Kerajaan, didorong oleh program Visi 2030 yang ambisius,” kata Pagano, melansir Arab News.

“Kami bangga memperkenalkan koleksi merek perhotelan yang unik dan beragam yang melayani pasar yang berkembang ini dan mendukung komitmen kami untuk menciptakan tujuan mewah bertelanjang kaki terkemuka di dunia yang akan segera berfungsi sebagai pintu gerbang ke salah satu tempat terakhir yang belum ditemukan di planet ini,” tuturnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Asosiasi Planters Muda Indonesia Gelar Workshop UMKM Muda Bersama BPDPKS dan GAPKI Dalam Menangkal Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, dimana total ekspor perkebunan pada tahun 2018 mencapai US$ 28,1 miliar atau setara dengan Rp393,4 Triliun dan bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut bahwa industri kelapa sawit berhasil menopang ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebanyak Rp600 triliun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini