MATA INDONESIA, JAKARTA – Novelis asal Tanzania, Abdulrazak Gurnah memenangkan penghargaan Nobel Sastra 2021 yang diumumkan Akademi Swedia, Kamis 7 Oktober waktu setempat.
Gurnah memenangkan Nobel Sastra 2021 karena novel-novelnya dinilai telah berhasil mempenetrasi efek kolonialisme dan nasib para pengungsi tanpa kenal kompromi dan dengan penuh belas kasih.
Gurnah adalah penulis kulit hitam asal Afrika kedua yang memenangkan Nobel Sastra setelah Wole Soyinka, sastrawan asal Nigeria memenangkan penghargaan tersebut pada 1986.
Penghargaan nobel sastra 2021 diberikan Akademi Swedia yang bernilai 840 ribu Poundsterling. Gurnah adalah penulis 10 novel, termasuk Paradise and Desertion.
“Ini luar biasa. Ini hadiah besar dan masuk dalam daftar besar penulis hebat. Saya bersyukur bisa menerimanya,” ujarnya, dikutip dari BBC, Jumat 8 Oktober 2021.
“Ini benar-benar kejutan. Saya benar-benar harus menunggu sampai saya mendengarnya diumumkan sebelum saya bisa mempercayainya,” katanya.
Paradise, diterbitkan pada tahun 1994, menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh di Tanzania pada awal abad ke-20 dan dinominasikan untuk Booker Prize
“Dedikasi Abdulrazak Gurnah pada kebenaran dan keengganannya pada penyederhanaan sangat mencolok,” kata Komite Nobel untuk Sastra.
“Novel-novelnya membuka pandangan kita ke Afrika Timur yang beragam secara budaya yang tidak dikenal banyak orang di dunia bagian lain.”
Gurnah lahir pada 1948. Ketika Zanzibar dilanda revolusi pada 1964, warga keturunan Arab menjadi korban persekusi dan Gurnah terpaksa meninggalkan kampung halamannya itu pada usia 18 tahun.