MATA INDONESIA, MALANG – Bisnis hotel di Malang, Jawa Timur mulai bergeliat seiring pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, Sabtu 2 Oktober 2021.
“Utamanya untuk akhir pekan, bisa mencapai 50-60 persen untuk tingkat okupansi,” kata Agoes di Malang, Sabtu 2 Oktober 2021.
Namun tingkat keterisian harian masih berkisar 20 persen dari masa sebelum pandemi Covid-19.
Dengan mulai membaiknya bisnis tersebut, para pengelola hotel mulai melakukan penyesuaian harga. Namun, masih di bawah harga normal sebelum pandemi Covid-19 menyerang.
Tamu hotel yang menginap kebanyakan berasal dari luar wilayah Malang Raya, seperti Surabaya, Jakarta, Tangerang, termasuk Yogyakarta.
Pihak pengelola hotel tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi kepada para tamu hotel.
Sementara untuk bisnis restoran banyak yang beralih ke konsep luar ruangan.
Meskipun sudah mulai membaik, namun, para karyawan yang tergabung dalam PHRI Kota Malang masih bekerja dengan sistem bergantian. Hal tersebut sesuai dengan aturan pemerintah terkait penerapan PPKM level 3.