AIS Forum Gandeng PJB UP Paiton Kembangkan Kapasitas Wirausahawan Perempuan di Pesisir Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Archipelagic & Island States (AIS) Forum menggandeng PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkit (PJB UP) Paiton meluncurkan Womenpreneurship Support Program, yang menyasar wirausahawan perempuan di wilayah pesisir Indonesia.

Menurut , Senior Adviser for Climate and Environmental Governance, Program Manager of AIS Forum Secretariat Dr. Abdul Wahid Situmorang mengungkapkan bahwa jalinan kerja sama ini dilakukan untuk menggeliatkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia selama masa pandemi COVID-19.

Kantor Kamar Dagang Indonesia (KADIN) memperkirakan setidaknya ada 30 juta UMKM Indonesia yang terdampak oleh pandemi ini. Wirausahawan perempuan menjadi salah satu kelompok yang terkena imbas paling tinggi, di mana studi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menunjukkan sekitar 22 persen usaha yang dipimpin oleh perempuan di wilayah Asia Timur dan Pasifik terpaksa tutup akibat pandemi.

“Angka ini cukup tinggi dibandingkan usaha yang tutup dan dipimpin oleh laki-laki, yaitu sekitar 16 persen,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 1 Oktober 2021.

Sementara menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia, terkait UMKM tahun 2015-2019, hampir 50 persen kepemilikan usaha tersebut dikelola oleh perempuan.

Selain itum AIS Forum juga melihat pengetahuan dan kemampuan adaptif untuk mengelola bisnis masih sangat minim. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab rapuhnya UMKM terhadap pandemi.

“Kondisi ini akan menjadi semakin pelik apabila penetrasi teknologi informasi tidak mampu diadopsi oleh wirausahawan perempuan, sehingga gap antara pelaku UMKM dengan bisnis besar akan semakin lebar,” katanya.

AIS Forum yang digagas oleh UNDP pada tahun 2018 ini pun melihat bahwa kaum perempuan berpotensi untuk menggerakan UMKM di tanah air. Dewasa ini makin banyak perempuan yang berkreasi menciptakan bisnis sendiri. Mereka juga mengupayakan ekonomi yang berkelanjutan bagi keluarganya dan menjadi pembuka lapangan kerja bagi komunitas di lingkungannya.

“Kami di AIS Forum berkomitmen untuk memberdayakan wirausahawan perempuan di wilayah pesisir melalui Womenpreneurship Support Program di bawah inisiatif Blue Startup Hub kami, yang menjadi program utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang tergabung dalam AIS Forum. Kami harap dengan program ini, wirausahawan perempuan dapat memperluas jangkauan usahanya dengan beradaptasi mengikuti tren terkini serta dapat meningkatkan produktivitas bisnis mereka,” ujar Abdul.

Womenpreneurship Support Program yang digagas bersama AIS Forum dan PJB UP Paiton ini merupakan komitmen jangka panjang. Program ini akan dimulai dengan peningkatan kapasitas pengetahuan digital bagi para wirausahawan perempuan di Desa Banyuglugur dan Desa Binor, wilayah pesisir pantai perbatasan antara Kabupaten Probolinggo dan Situbondo, Jawa Timur.

“Rencana pemberdayaan ini merupakan bagian dari kerangka besar Corporate Social Responsbility (CSR) PJB UP Paiton yang akan berlangsung hingga 2023 nanti,” katanya.

Kerja sama ini disambut baik oleh pihak PJB UP Paiton. General Manager PT PJB UP Paiton Ir. Maryono, S.T, M.MT, IPU, ASEAN ENG mengatakan bahwa posisi pembangkit PJB UP Paiton yang berada di area pesisir yang mendorong pihaknya untuk berkolaborasi bersama masyarakat dalam memanfaatkan potensi laut untuk dikembangkan lebih besar lagi.

Menurutnya, wirausahawan di wilayah Banyuglugur dan Binor ini sudah memulai dengan menghasilkan berbagai produk olahan berbahan dasar ikan. Nilai jual produk ini sangat tinggi, sehingga sudah sangat tepat sekali jika dapat dipromosikan ke pasar yang lebih luas, sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan bagi wirausahawan perempuan.

“Kami bangga bermitra dengan AIS Forum untuk memberikan pelatihan demi meningkatkan mata pencaharian mereka sekaligus melestarikan lingkungan dengan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Asal tahu saja, Womenpreneurship Support Program ini akan berfokus untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas wirausahawan perempuan di Desa Banyuglugur sebagai salah satu proyek pilot, selama kurang lebih lima (5) bulan. Rangkaian pelatihan mingguan yang diselenggarakan secara daring ini akan memberikan materi literasi digital, pengembangan bisnis, perencanaan serta literasi finansial, usaha ramah lingkungan, dan strategi pemasaran.

Di Indonesia, Womenpreneurship Support Program ini sendiri akan menyasar hingga 1.500 pengusaha UMKM dari kelompok marjinal termasuk perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas. Program ini akan menyasar 10 lokasi, utamanya wilayah Tengah dan Timur Indonesia, mencakup Manado, Palu, Bali, Mandalika, Lombok, Pulau Timor, Sumba, Kupang, Ambon, dan Papua sebagai titik-titik potensial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini