Uang Elektronik Bantu UMKM Bangkit Selama Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 73 persen UMKM saat ini telah menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi. Sekitar 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata kenaikan hingga 30 persen.

“Angka itu didapatkan dari hasil survei yang dilakukan CORE Indonesia terhadap 2.001 UMKM mitra OVO di 12 kota di delapan provinsi pada awal 2021,” ujar Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah.

“Sementara ekosistem OVO seperti Grab juga memberikan dampak ekonomi sosial yang signifikan bagi UMKM di tengah pandemi covid-19,’ ujar Piter.

Dari survei tersebut menandakan bahwa perilaku pelaku usaha dapat menyesuaikan dengan transformasi digital yang ada.

Ekonom Senior dan Founder CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan saat ini pemerintah tidak perlu khawatir bahwa perubahan perilaku tidak diikuti oleh pelaku usaha, khususnya UMKM.

Kenyataannya, kata dia pelaku usaha juga cepat mengadopsi inovasi di bidang digitalisasi pembayaran. Selanjutnya ini menjadi aset bagi pemerintah, karena digitalisasi pembayaran ini menghasilkan big data yang luar biasa.

Maka itu, pemerintah tengah berfokus pada perluasan jaringan infrastruktur telekomunikasi yang merata hingga pedesaan, termasuk pembangunan BTS untuk koneksi 4G di seluruh Indonesia dan persiapan implementasi 5G.

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2020 lalu menunjukkan penetrasi internet di Tanah Air baru mencapai 73,7 persen dari populasi, atau sekitar 196,7 juta jiwa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini