BMKG Sebut Titik Lokasi Gempa M 7 Ternate Banyak Gunung Api Bawah Laut

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa lokasi pusat gempa M 7 di Ternate, Maluku Utara terdapat banyak gunung api bawah laut, sehingga perlu dilakukan pemantauan 24 jam satu minggu ke depan.

“Gempa yang terjadi lokasinya cukup banyak gunung api yang kita khawatirkan ada beberapa terdapat di utara Manado dan sekitar Ternate,” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 8 Juli 2019.

Selain itu, pemantauan dilakukan juga mengamati gempa susulan. Apalagi setelah peringatan tsunami diakhiri pada pukul 00.09 WIB, terdapat gempa susulan sebanyak 19 kali.

“Kita lihat bagaimana kondisi yang terjadi di sana terutama gempa susulan juga yang kita pantau yang saat ini jumlahnya sudah 19, kita harap gempa susulan menurun dan bisa jadi stabil,” katanya.

Dia menuturkan, pemantauan gunung api itu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sebab menurutnya, otoritas pemantauan gunung api berada di bawah PVMBG.

Lebih lanjut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pemantauan gunung api bawah laut di lokasi sekitar gempa M 7 ini penting karena menurutnya rawan terjadi longsor.

“Kita ketahui ada beberapa gunung api di dasar laut dan di situ juga terdapat batuan yang rapuh yang dikhawatirkan getaran gempa bumi berpotensi menimbulkan longsor bawah laut atau pun longsor lereng gunung api di sekitar episenter,” katanya.

Untuk itu kata dia, Jadi pemantauan menunggu dua jam ini sesuai SOP sangat penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa benar-benar tak terjadi perubahan air laut yang mengindikasikan tsunami.

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini