Kenalan Yuk Sama Tega Akinola, Si Pembuat Sepatu dari Kabel Listrik

Baca Juga

MATA INDONESIA, INGGRIS – Semakin hari, semakin inovatif. Perancang busana tak akan kehabisan ide untuk membuat rancangan baru, unik, dan stylist pada setiap produk sandangnya.

Bahkan dari bahan bekas dapat didaur ulang kembali untuk menghasilkan produk baru. Tega Akinola, 22 tahun, salah satu contoh yang telah memberikan inovasi baru dengan memproduksi sepatu dari kabel bekas.

Dilansir dari Elle, Tega adalah seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan Sports and Exercise Psychology. Tidak ada hubungannya dengan jurusan kuliah, namun ia mengaku dapat minat desain fesyen dari ibunya yang seorang penjahit.

Ia baru mendapat inspirasi membuat heels dari kabel bekas sejak negaranya sedang lockdown karena pandemi. Hal itu menjadi perhatian publik setelah ia membagi foto sepatu kabel itu ke akun Instagramnya.

Karena banyak peminatnya, ia memutuskan untuk membuka bisnis baru dan menjual heels dari kabel bekas itu melalui website khusus miliknya. Harga yang ia bendrol senilai 270 pounsterling atau sekitar 5,3 juta rupiah untuk sepasang sepatu.

Bahkan ia juga mencoba untuk membuat sepatu heels dari tas bekas dari brand Nike. Uniknya, heels tersebut ada saku untuk menyimpan koin pada bagian tumitnya.

Hal itu membuat namanya semakin terkenal oleh banyak orang. Terutama Nike pun menanggapi dan menyukai desain Tega.

Perempuan yang mengagumi Virgil Abloh dan Samuel Ross ini berencana untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai bahan limbah lainnya. Ia akan mencoba bereksperimen mendaur ulang limbah tersebut menjadi pakaian yang mirip seni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini