Kalau Vaksinasi Tembus 2 Juta Per Hari, Awal 2022 Covid-19 di Tanah Air Berubah Jadi Endemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, CILACAP – Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi ke sejumlah daerah di Indonesia. Hari ini, BIN kembali menggelar vaksinasi massal bagi pelajar dan dan santri serta warga secara Door to Door di sepuluh provinsi.

Adapun sepuluh provinsi yang menggelar vaksinasi BIN kali ini yaitu Jateng, Jatim, Sumut, Riau, Lampung, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulteng dan Maluku dengan total 107.000 vaksin. Kegiatan itu ditinjau langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Kamis 23 September 2021.

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan SH MSi mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Pada hari ini BIN kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi door to door bagi pelajar SMP, SMA dan santri ponpes, serta pembagian bansos dan vitamin secara serentak di Sembilan provinsi lainnya,” ujarnya di Cilacap.

Menurut Budi Gunawan, Cilacap menjadi salah satu kabupaten yang mendapat perhatian karena laju vaksin di daerah tersebut rendah. Vaksinasi dosis pertama baru 20,19 persen. Sedangkan dosis keduanya 11,50 persen.

Terdapat dua lokasi vaksinasi di Cilacap yang ditinjau langsung Presiden Joko Widodo. Sedangkan lokasi lainnya ditinjau secara virtual. Presiden meninjau vaksinasi massal pelajar di SMA Negeri 2 Cilacap, kemudian vaksinasi door to door di Jalan Sentolo Kawat Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas kunjungan dan tinjauan langsungnya. “Sekali lagi kami haturkan terima kasih atas kunjungan Bapak Presiden, hal ini menyemangati kami untuk terus berjuang agar herd immunity dapat segera tercapai, ekonomi dapat dibuka khususnya untuk menyelamatkan UMKM dan kami dapat konsentrasi mengawal pembangunan nasional,” katanya.

Jenderal bintang empat tersebut lalu menjelaskan bahwa program vaksinasi door to door dan vaksinasi pelajar yang terus dilakukan BIN bertujuan untuk memotong dua risiko besar ke depan yaitu adanya kantong-kantong daerah dengan tingkat vaksinasi rendah dan varian Covid-19 yang dapat menghindari imunitas hasil vaksinasi.

“Melalui vaksinasi kita dapat memutus mata rantai penularan, menurunkan laju kasus, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” ujarnya.

Ia pun berharap percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi transisi dari penanganan pandemi ke pengelolaan endemi.

BIN memprediksi jika bulan September 2021 kasus Covid-19 tidak melonjak, di mana angka kasus positif harian pada kisaran 5 ribu hingga 7 ribu kasus per hari dan vaksinasi nasional mencapai 1,5-2 juta per hari, maka transisi pandemi ke endemi dapat dimulai Januari 2022.

“Namun jika kasus harian kembali naik di bulan September 2021 (kisaran 15 ribu sampai 20 ribu per hari) dan pelaksanaan vaksin booster bulan Februari 2022, maka transisi baru dapat dimulai April 2022,” ujarnya.

Kepala BIN juga mengimbau serta sangat mengharapkan peran serta seluruh masyarakat tidak hanya dalam program vaksinasi, tetapi juga disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Berjalan Aman dan Damai, Apresiasi Layak Diberikan Kepada Aparat Keamanan

JAKARTA – Agenda Pilkada 2024 telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Semua elemen masyarakat berperan penting terhadap kesuksesan penyelenggaraan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini