MATA INDONESIA, JAKARTA – Ethiopia mempunyai sejarah yang unik. Negara ini baru merayakan tahun baru 2014 pada 11 September lalu. Kalender Negara ini ketinggalan selama tujuh tahun karena mempunyai 13 bulan setiap tahunnya.
Sistem penanggalan yang dipakai Ethiopia memang tujuh tahun dan delapan bulan lebih lambat dibandingkan kalender Masehi, yang dipakai di banyak negara.
Itu semua disebabkan karena ketika Gereja Katolik mengubah penghitungan pada tahun 500, Gereja Ortodok di Ethiopia tidak mengikuti langkah tersebut. Akibatnya, sistem kalender mereka menjadi tertinggal jika dibandingkan dengan kalender Masehi.
Perbedaan lain dalam satu tahun, Ethiopia memiliki 13 bulan, bukan 12 bulan seperti dalam kalender Masehi. Di Ethiopia, satu bulan terdiri dari 30 hari, dan sisa lima atau enam hari — tergantung apakah tahun itu kabisat atau bukan — dimasukkan ke bulan yang ke-13.
Yang juga berbeda adalah sistem waktu. Jika kita memulai waktu pada pukul 00.00, maka warga di sana memulai waktu pada pukul 06.00 pagi.
Karenanya, sangat terbuka kemungkinan ketika Anda mengajak kawan di sana untuk minum kopi pukul 10.00 pagi. Bisa jadi ia muncul pada pukul 16.00 sore.
Reporter : Firda Padila