MATA INDONESIA, JAKARTA – Harapan hidup warga Bogor lebih singkat dibandingkan warga Bandung dan Jakarta. Hal itu karena pencemaran udara kota hujan tersebut paling parah dibandingkan dua kota tersebut.
Pernyataan tersebut berasal dari Direktur Indeks Udara Kualitas Hidup (AQLI) dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, Kenneth Lee, Kamis 9 September 2021.
“Di Bogor rata-rata orang diperkirakan akan kehilangan harapan hidupnya sekitar 7 tahun,” ujar Kenneth.
Kondisi itu bisa tercapai jika tingkat polusi 2019 di kota itu bertahan sepanjang hidup warga Bogor.
Sementara dengan tingkat polusi udara di Kota Bandung sejak tahun yang sama, warganya akan kehilangan harapan hidupnya hingga 6,5 tahun.
Sedangkan warga Jakarta dengan kondisi polusi udara yang bertahan sejak 2019 akan kehilangan harapan hidupnya selama 5,5 tahun.
Sementara Chief Growth Officer Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski, menegaskan polusi udara menyebabkan banyak masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan paru-paru.
Hal itu diperburuk dengan Pandemi Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan sehingga semakin memperburuk kesehatan seseorang.
Menurut data WHO, saat ini sembilan dari 10 orang di dunia menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi.
Secara umum harapan hidup warga Indonesia berkurang 2,5 tahun akibat polusi udara.