MATA INDONESIA, TAIPEI – Taiwan meluncurkan vaksin Covid-19 buatan lokal yang diproduksi Medigen Vaccine Biologics Corp. Sang Presiden, Tsai Ing-wen bahkan percaya diri menerima dosis pertama di Rumah Sakit di Kota Taipei.
Vaksin buatan dalam negeri Taiwan itu mendapat persetujuan darurat dari regulator pada Juli dengan menggunakan jalan pintas. Akan tetapi memicu tentangan sengit dari bagian komunitas medis dan ilmiah Taiwan.
Tsai – yang menunda suntikan vaksin dari Moderna atau AstraZeneca yang merupakan andalan program vaksinasi Taiwan saat ini, akhirnya menerima suntikan vaksin buatan lokal pada Senin (23/8).
Sejauh ini, lebih dari 700 ribu warga Taiwan telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin Medigen. Bekerja sama dengan National Institutes of Health di Amerika Serikat (AS), vaksin Medigen menggunakan sepotong virus corona untuk mengajari tubuh meningkatkan respons imun.
Pemerintah Taiwan telah memesan 5 juta dosis awal dan mengatakan tidak ada yang akan dipaksa untuk mendapatkannya. Vaksin tersebut sejatinya belum menyelesaikan uji klinisnya dan belum diketahui tingkat efektivitasnya.
Melansir Al Jazeera, Senin, 23 Agustus 2021, berdasarkan data Vaksin Medigen menghasilkan 3,4 kali tingkat antibodi penetralisir seperti AstraZeneca.
Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang atau KMT juga telah melakukan kampanye menentang suntikan tersebut. Mantan Wakil Ketua KMT, Hau Lung-bin, mengajukan gugatan untuk membatalkan otorisasi Vaksin Medigen, meskipun pengadilan menolaknya pekan lalu.
“Hidup dan kesehatan orang Taiwan tidak perlu menjadi tikus putih di laboratorium,” Ho Chih-yung, wakil kepala departemen internasional KMT, mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Medigen – yang dalam bahasa Cina memiliki makna kelas atas itu, yang nama Cinanya berarti “kelas atas”, menolak klaim bahwa vaksinnya tidak aman atau telah dikirim ke pasar dengan tergesa-gesa. Mereka menegaskan bahwa vaksinnya efektif dan teruji dengan baik.
“Kami telah melakukan begitu banyak eksperimen, semua orang telah melihat betapa amannya vaksin kami. Ada begitu sedikit efek samping, hampir tidak ada demam dan sebagainya. Jadi saya pikir semua orang bisa tenang,” kata Chief Executive Officer Medigen Charles Chen.