MATA INDONESIA, PANDEGLANG – Kabar baik datang dari Kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten. Populasi Badak Jawa atau Badak bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) yang dinyatakan hampir punah, akhirnya mengalami penambahan.
Jumlah binatang yang masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia bertambah dengan kelahiran dua ekor anak Badak pada Juni 2021 silam. Kelahiran mereka terpantau oleh kamera trap (perangkap). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Balai TNUK, Dudi Mulyadi.
Sebelumnya, pada Maret, kamera trap juga menangkap dua ekor anak Badak di kawasan ini. Sehingga, dengan penambahan 4 ekor anak Badak, total terdapat 75 ekor badak Jawa yang hidup di Ujung Kulon.
Anak badak bercula satu terpantau di sekitar resort Karangranjeng, Cibandawoh, Cibunar dan Handeuleum yang memang menjadi habitat alaminya.
“Gambarnya tertangkap di Semenanjung Ujung Kulon. Jadi itu hasil identifikasi, jadi tiap bulan itu chipnya di kamera trap itu diambil dan disetorkan terus kita identifikasi,” katanya, Rabu 18 Agustus 2021.
Menurut Dudi, kelahiran empat ekor badak tersebut membuat Balai TNUK semakin semangat untuk terus melestarikan badak langka di dunia itu.
“Harapannya kita tetap eksis mempertahankan dan tentu meningkatkan populasi Badak Jawa. Semoga peningkatan sarana prasaran di Taman Nasional Ujung Kulon juga selalu baik, sehingga bisa optimal digunakan di lapangan,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa dari 75 ekor badak yang hidup di Ujung Kulon, 43 ekor jantan dan 33 nya betina. Kemudian, ada 68 ekor dewasa dan tujuh lainnya masih anak-anak.
Melansir situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang tahun 2021 ini mencatatkan kelahiran 4 ekor anak Badak Jawa. Anak badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011). Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.
Anak badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan (ID.084.2021) diperkirakan sudah berusia 1 tahun yang mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari (ID.008.2011).
Sementara anak Badak Jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021), perkiraan usia 3-4 bulan mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012) dan merupakan kelahiran pertama kali. Rimbani merupakan anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011).
Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021) dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021 bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011). Kelahiran ini merupakan yang ketiga bagi induk Kasih setelah tercatat kelahiran sebelumnya.