MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya membantu pemerintah untuk menghalau penyebaran wabah Covid-19 di tanah air. Selain menggelar vaksinasi door to door, BIN juga mngedukasi masyarakat untuk tetap mejalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mengurangi resiko paparan Covid-19.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan menegaskan bahwa virus corona jenis baru ini lebih ganas dan penularannya lebih cepat. Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk memakai masker yang berlapis dan menghindari kerumunan lebih dari lima orang.
“Pemerintah sangat peduli menyelamatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, warga saling bahu membahu mendukung pemerintah. Bila kita bersatu, maka Indonesia bisa menghadapi pandemi ini. Untuk Indonesia yang sehat,” katanya dalam keterangan pers, Rabu 21 Juli 2021.
Sosok yang karib disapa BG ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak termakan ucapan hoaks soal vaksin yang menyesatkan di berbagai media sosial. “Vaksin ini penting. Virus Covid-19 ini nyata. Sudah memakan korban banyak di semua negara di dunia,” ujarnya.
Untuk itu, BG berharap masyarakat wajib mengikuti vaksinasi sehingga bila terkena Covid-19 bisa sembuh dengan cepat. Ia juga mengungkapkan bahwa WHO telah mengingatkan bahwa pandemi ini masih panjang dan berujung menjadi penyakit musiman.
“Oleh karena itu, kita harus terus mengantisipasi hal ini dengan menerapkan protokol kesehatan dan segera vaksin untuk meningkatkan imun,” katanya.
Sejauh ini BIN telah menjalankan program vaksinasi door to door (dari rumah ke rumah). Sistem ini diadopsi dari beberapa negara di Afrika, Eropa, Asia, termasuk Amerika Serikat. Dengan sistem door to door diharapkan dapat membantu tercapainya target 70 persen masyarakat yang divaksinasi.
Sistem door to door ini dinilai paling efektif, karena bisa menjangkau sampai 59 -70 persen masyarakat secara keseluruhan di negara masing-masing. Diharapkan hal ini juga terjadi di Indonesia.
Vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam. BIN menerapkan sistem ini karena mempertimbangkan keterbatasan akses bagi masyarakat di masa PPKM Darurat. Apalagi di perumahan padat penduduk yang masih minim dari jangkauan program vaksinasi.