Pasangan Lansia Timbun Rumahnya dengan Sampah, Gegara Putranya Hidup dari Uang Pensiun Orangtua

Baca Juga

MATA INDONESIA, GWANGJU – Kondisi rumah pasangan lansia di Korea Selatan yang penuh sampah disoroti media. Ternyata ada alasan mengharukan di balik timbunan sampah yang memenuhi rumahnya itu.

Kisah pasangan lansia yang ada di Gwangju, Korea Selatan, ini dibagikan oleh saluran televisi SBS. Rupanya, hal itu dilakukan demi sang putra yang menolak untuk meninggalkan rumah.

Dikutip dari Oddity Central pada Jumat 23 Juli 2021, Choi yang berusia 75 tahun sengaja mengubah seluruh sisi rumahnya menjadi tempat pembuangan sampah. Sampah-sampah yang berasal dari jalan-jalan kota tersebut telah dikumpulkannya selama dekade terakhir.

Awalnya para tetangga memprotes dan mengeluhkan aksi Choi yang terus mengumpulkan sampah di rumahnya. Namun Choi tetap tak menghiraukannya dan terus membawa pulang lebih banyak sampah, sehingga para tetangganya pun menyerah.

“Apa pun, asalkan digunakan dengan benar, berguna, dan sampah hanyalah harta yang salah tempat,” kata Choi.

Diketahui, Choi, istrinya yang berusia 70 tahun, dan putra mereka telah tinggal di rumah yang dipenuhi sampah selama lebih dari satu dekade. Ketiganya tidur di dalam sebuah kamar kecil karena seluruh bagian lain dari rumah itu telah dipenuhi sampah.

Hal ini dilakukan agar putranya yang berusia 40 tahun keluar rumah dan mencari pekerjaan. Putra Choi itu kabarnya memiliki berat lebih dari 100 kilogram dan sudah setahun lebih putranya itu hanya berada di dalam rumah.

Putranya itu hanya mau duduk di satu ruangan kecil sepanjang hari tanpa melakukan apa-apa. Walaupun kedua orangtuanya telah menasihatinya, namun putranya itu tetap tak mau berubah. Sang putra lebih suka hidup dari uang pensiun orangtuanya.

“Putra saya hanya suka tinggal di rumah, dia tidak pergi keluar untuk mencari pekerjaan, dan itu membuat kami khawatir. Saya hanya takut istri saya dan saya akan segera mati, dan akan ditinggalkan tanpa adanya bantuan, jadi saya memutuskan untuk menyimpan lebih banyak barang di rumah, dan kemudian lebih banyak lagi. Semakin banyak, semakin baik,” kata Choi.

Namun sayang, berdasarkan hasil pemeriksaan, istri Choi didiagnosa menderita masalah jantung yang serius. Dokter pun menyarankan agar dirinya tinggal di lingkungan yang lebih bersih.

Karena kondisi istrinya itu, Choi pun pada akhirnya setuju untuk membersihkan rumahnya dari sampah. 226 orang dan sebuah ekskavator dikerahkan untuk memilah 150 ton sampah yang dilaporkan dikumpulkan oleh pensiunan itu selama lebih dari satu dekade.

Awalnya putra Choi tetap kekeh tak mau meninggalkan rumah meskipun rumahnya tersebut sedang dibersihkan. Namun setelah diajak bicara oleh orangtuanya, sang putra pun akhirnya mau ke luar rumah untuk pertama kalinya setelah lebih dari setahun di dalam rumah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini