Pemuda Papua Mendukung Program Otonomi Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Gerakan Merah Putih (GMP) Kabupaten Teluk Wondama, menyatakan mendukung keberlangsungan program Otonomi Khusus (Otsus) di Provinsi Papua Barat. GMP menilai implementasi otsus sudah cukup baik, banyak keberhasilan dan manfaat yang sudah dirasakan masyarakat di daerah ini.

Hal itu ditegaskan Ketua GMP, Moses Ramar di sela-sela forum diskusi dengan perwakilan masyarakat di Wasior. Ia mengatakan, program yang dilaksanakan dalam konteks otonomi khusus dirasakan cukup berhasil dan berdampak terutama terhadap orang asli Papua.

”Wondama ini menjadi terang benerang, mulai dari kota sampai di pulau-pilau. Ini salah satu wujud keberhasilan otsus. Jembatan-jembatan yang ada di pulau-pulau bisa dapat dibangun, Pelabuhan Kuri Pasay yang digunakan mengangkut penumpang dan barang. Itu juga wujud keberhasilan otsus,” ujar Ramar.

Pendidikan di wilayah kabupaten Teluk Wondama sudah dapat berjalan dengan baik. ”Ini bukti bahwa otsus berhasil, kita sebagai masyarakat sudah merasakan (manfaat) otsus, jangan tutup mata terhadap pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat yang sudah menggelontorkan dana otsus. Katakan bahwa otsus berhasil,” katanya.

Guna mengoptimalkan pengelolaan dana otsus, Ramar mengatakan tugas pemerintah daerah adalah memberikan pemahaman kepada aparatur pemerintahan terutama di tingkat kampung soal pengelolaan dan pemanfaatan dana otsus.

”Sampaikan juga kepada aparatur pemerintahan supaya mereka tahu secara jelas sehingga disampaikan secara jelas pula ke masyarakat soal keberhasilan otsus itu apa saja,” ujar Ramar.

Ia berpesan kepada pemerintah daerah agar lebih transparan dalam mengelola dana otsus. Misalnya, setiap pembangunan atau proyek yang dibiayai dengan dana otsus perlu diinformasikan secara luas kepada masyarakat melalui berbagai media informasi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini