Tanpa Sebut Data, Wagub DKI Yakin Jumlah Ambulans Cukup Antar Jenazah Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAWakil Gubernur DKI Jakarta membantah Ahmad Riza Patria membantah bawahannya Kepala BPKD, Edi Sumantri bahwa setiap jenazah Covid19 tidak akan diangkut dengan truk, tetap menggunakan ambulans.

Namun Ariza tidak mengungkapkan dengan pasti berapa jumlah ambulans yang masih tersedia di Jakarta. Dia hanya menyatakan ambulans di DKI Jakarta masih sanggup mengangkut jenazah.

“Itu kan kalau ambulans tidak sanggup. Sampai hari ini ambulans di DKI masih siap mengangkut jenazah pasien COVID-19,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 23 Juni 2021.

Dia hanya menyatakan akan melakukan hal terbaik untuk jenazah Covid19 sehingga tetap akan diantar oleh ambulans.

Rencana pengangkutan jenazah pasien Corona menggunakan truk itu sebelumnya dilontarkan Edi Sumantri dalam rapat bersama Komisi C DPRD DKI, Rabu.

Awalnya Edi menerangkan soal anggaran belanja tidak terduga (BTT) DKI Jakarta tahun 2021, yang saat ini diarahkan untuk penanganan COVID-19. Dia menyebut saat ini dana itu sudah terpakai dan tersisa Rp 186 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini