PPKM Mikro Langkah Terbaik Atasi Melonjaknya Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tren peningkatan kasus kerap terjadi usai adanya libur panjang. Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Plt. Dirjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan hal tersebut berkaca dari tren lonjakan yang terjadi juga pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 lalu. Lonjakan juga terjadi usai libur Idul Fitri 2021 lalu, meski pembatasan pergerakan penduduk saat lebaran sudah dilakukan.

”Pengetatan bagus tapi pasca lebaran rupanya banyak yang memanfaatkan sesudah Idul Fitri melakukan silaturahmi ketemu-ketemu dan kasusnya mulai naik sampai ke sini udah melewati saat libur Nataru,” ujar Maxi,  Rabu 23 Mei 2021.

Semakin cepatnya lonjakan kasus terutama di beberapa daerah juga dipengaruhi adanya varian baru Covid-19. Namun kembali faktor utama yang perlu ditekankan ialah mulai abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

”Tentu varian apapun tentu ada kelalaian, kenapa bisa masuk. Apapun [varian] kalau protokol kesehatan kita jalan bagus, orang masih setia memakai masker kemudian jaga jarak menjauhi kerumunan mobilitas. Saya kira seharusnya bisa tapi ternyata ya protokol kesehatan mulai kendor kemudian adanya varian baru di situlah kasus meningkat secara tajam,” katanya.

Dengan lalainya akan penerapan protokol kesehatan pastinya akan berdampak pada beban fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang semakin berat. Di mana fasyankes dan tenaga kesehatan juga memiliki keterbatasan.

Selain itu euphoria vaksinasi Covid-19 juga ikut memicu adanya lonjakan. Masih ada masyarakat yang setelah mendapat suntikan vaksin kedua agak kendor dalam penerapan protokol kesehatan.

”Euphoria, mungkin sudah divaksin 2 dosis dia menganggap oh sudah divaksin, padahal potensi untuk kenanya dan menularkan tetap ada,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut maka pengetatan PPKM Mikro saat ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga menghindarkan Indonesia dari kejadian seperti di India.

Edukasi kembali kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama diminta untuk kembali membantu edukasi protokol kesehatan kembali kepada masyarakat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini