Indonesia Harus Bersatu dalam Forum ASEAN untuk Hadapi Konflik LCS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketegangan antara Cina dan AS kembali memanas di Laut Cina Selatan (LCS). 3 kapal perang AS mendadak muncul di perairan tersebut sebagai respon kehadiran militer Cina di LCS dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya dengan membangun pulau buatan dan pangkalan udara.

Konflik yang melibatkan dua raksasa dunia ini bakal mengganggu stabilitas keamanan negara-negara ASEAN yang wilayahnya beririsan dengan LCS, salah satunya Indonesia.

Bahkan yang dikhawatirkan Pakar Geostrategi Ian Montratama, negara tersebut bisa dijadikan sasaran proksi.

“Negara kepulauan seperti Indonesia rawan untuk dipecah-belah karena faktor keberagaman identitas suku, agama dan ras,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Jumat 18 Juni 2021.

Ia juga berharap agar Indonesia tetap aktif dalam forum ASEAN. Indonesia diminta terus konsisten menyuarakan conflict avoidance dan mempromosikan kerjasama dengan negara-negara Indo-Pasifik.

“Hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai kumpulan negara yang lemah, jika dibandingkan AS dan Cina. The absence of conflict is the only thing that matters,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini