Varian Delta Sudah Merebak di Indonesia, Dokter Ini Ajak Kita Sigap Atasinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Varian baru atau dikenal dengan Varian Delta diketahui sudah “menyerang” Indonesia. Tetapi edukator Covid19, dr. RA Adaninggar mengajak kita tidak ketakutan tetapi justru semakin waspada dan serius mencegah keluarga kita terinfeksi dengan cara yang mudah dan sama yaitu lebih ketat berdisiplin protokol kesehatan.

“Ya memang. Mau varian virus berubah jadi apapun, ya cara melawannya sama mungkin yang harus kita lakukan adalah selalu UPGRADE SENJATA kita karena virus juga UPGRADE senjata terus,” ujar perempuan dengan panggilan Dokter Ning dalam pesan yang dilihat Mata Indonesia News, Selasa 15 Juni 2021.

Seperti diketahui cepat menular, maka untuk mencegah penularannya kita harus memperbaiki masker yang digunakan.

Tidak bisa lagi masker sembarangan, tetapi masker dengan tingkat filtrasi yang tinggi seperti N95 atau menggunakan masker dobel, masker sekali pakai di dalam dan masker kain di bagian luarnya.

Selain itu, setiap ruangan harus memiliki ventilasi yang baik agar droplet tidak melayang-layang bebas.

Ditambah dengan ikut vaksinasi Covid19 yang bisa mengurangi risiko sakit karena Covid19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini