Kaltara Diserang Virus Mematikan, Ratusan Babi Ditemukan Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ratusan babi hutan di Kalimantan Utara (Kaltara) ditemukan mat mendadak.  Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara Wahyuni Nuzband mengatakan kematian itu diduga disebabkan oleh penyakit Virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

“Ada tiga lokasi saat ini yang terdampak yaitu Krayan di Kabupaten Nunukan, Mentarang Hulu di Kabupaten Malinau dan Peso di Kabupaten Bulungan,” katanya.

Dilaporkan babi hutan yang mati di Kecamatan Peso sebanyak 40 ekor, Kecamatan Mentarang Hulu sebanyak 65 ekor dan Kecamatan Krayan sebanyak 24 ekor.

Saat ini DPKP sedang mengawasi tiga kabupaten yang banyak ditemukan babi hutan maupun babi ternak yang mati.

Dia mengatakan sudah melakukan sosialisasi ke kabupaten/kota kepada dinas terkait dan diharap dinas tersebut menyampaikan ke masyarakat.

“Kejadian serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu dan sudah disosialisasikan,” kata Wahyuni.

DPKP juga sudah mengambil sampel babi hutan di daerah Krayan dan Minggu depan rencananya ambil sampel dan sosialisasi di Peso, kemudian sosialisasi di Kabupaten Malinau.

Karantina Pertanian Tarakan saat ini juga masih menunggu hasil laboratorium Balai Veteivener (Bvet) di Banjarbaru terkait banyaknya babi hutan yang mati mendadak.

“Kemungkinan minggu depan hasil sample sudah dapat hasilnya yang diambil dari Krayan,” katanya.

Sementara beberapa bulan lalu, DPKP mengirim sampel babi hutan yang mati hasilnya ada ditemukan adanya virus ASF ada juga yang tidak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini