Tayang Ulang, Serial Friends Kurang Menarik Perhatian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi generasi tahun 90-an tentu tidak asing lagi dengan salah satu serial sitkom Friends. Menyambut reuni serial ini, sejumlah tayangan streaming seperti HBO dan Netflix kembali menayangkan serial sepuluh musim yang tayang pertama kali dari 1994 sampai 2004. Total 235 episode yang dinikmati.

Serial ini dibintangi oleh Jennifer Aniston (Rachel), Courteney Cox (Monica), Lisa Kudrow (Phoebe), Matt LeBlanc (Joey), Matthew Perry (Chandler) and David Schwimmer (Ross). Friends yang diproduksi NBC dan Warner Bros ini menceritakan tentang kehidupan enam orang sahabat yang tinggal di Manhattan, New York. Serial ini ditayangkan sejak 1994 sampai 2004.

Serial sitkom ini merupakan hasil kreasi David Crane dan Marta Kauffman. Di Indonesia, Friends ditayangkan di RCTI dan Net TV.  Serial ini awalnya akan diberi judul Insomnia Cafe, lalu diganti dengan Friends Like Us. Sampai akhirnya diganti menjadi Friends saja dan tayang perdana pada September 1994.

Selama rentang waktu sepuluh tahun, Friends selalu masuk sepuluh besar program televisi yang paling banyak ditonton. Puncaknya, pada musim kedelapan (2001-2002), Friends menjadi program televisi yang paling banyak ditonton di AS selama satu tahun. Tak hanya di televisi, VCD dan DVD Friends juga laris diserbu penggemar, termasuk di Indonesia. Keberhasilan serial ini juga berimbas pada pamor para pemainnya.

Sebelum bermain di Friends, praktis hanya Courteney Cox yang sudah dikenal karena pernah bermain di sejumlah film dan serial televisi.  Friends membuat keenam pemainnya menggapai puncak popularitas. Salah satunya adalah Jennifer Aniston. Aktris cantik yang pernah menikah dengan Brad Pitt ini juga sukses bermain di sejumlah film layar lebar. Gaya rambutnya yang dijuluki ‘The Rachel’ juga sangat populer dan banyak ditiru banyak wanita di seluruh dunia.

Penayangan ulang serial ini di masa pandemi, dengan harapan agar anak-anak muda  dapat melihat gaya hidup tahun 90 an juga nostalgia bagi penggemar Friends.

Namun sayangnya, banyak penonton dari kalangan anak-anak muda mengungkapkan kekecewaanya. Film tersebut dinilai kurang menarik, tidak seperti awal pemutarannya pada tahun 1994. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa serial itu tidak bisa membuat para penonton menikmatinya.

Penulis lepas James Baldock yang mengulas serial komedi tersebut mengatakan bahwa respons negatif terhadap suatu film sudah pasti ada dan tidak bisa dihindari. Sama halnya dengan para penggemar. Kritikus televisi Rebbeca Reid juga mengaku kaget melihat film itu menjadi buruk seiring jalannya waktu. Lain dari itu, ia sangat khawatir karena mayoritas pemain dari film tersebut berkulit putih. ”Saya rasa sangat berbahaya bila melihat karya yang sudah lama ditulis, dengan cara pandang kita sekarang,” kata Rebbeca Reid.

Kritikus televisi di koran Daily Star, Mike Ward mengatakan bahwa akar masalah dari serial Friends itu bukan terletak pada para tokohnya. ”Ini bicara soal zaman yang sudah berbeda. Saya menduga jika kita majukan 50 tahun ke masa depan, lalu kita tampilkan orang zaman sekarang di era itu, maka orang orang akan merasa jijik. Sama seperti kita sekarang ini,” kata Mike Ward.

Namun kritikan dari sejumlah pengamat film ini tak menyurutkan kepopuleran serial Friends di zamannya.

Serial Friends bahkan menjadi serial yang formulanya sering ditiru: kisah soal sahabat yang nongkrong di tempat sama selama bertahun-tahun dan salah satu, atau salah duanya, menjalin hubungan romantis. Beberapa serial yang mirip Friends adalah How I Met Your Mother (2005-2014) dan The Big Bang Theory (2007-2020).

Reporter : R Al Redho Radja S

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini