MATA INDONESIA, JAKARTA -Dewan Energi Nasional (DEN) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tengah mempercepat konversi kompor gas ke listrik di masyarakat. Target penggunaan mencapai 1 juta kompor listrik pada 2021.
Menurut DEN dan PLN, penggunaan kompor listrik banyak manfaat dan tentunya lebih hemat daripada kompor gas. Berikut perbandingannya:
1. Hemat Biaya
Kompor listrik lebih hemat biaya penggunaan ketimbang gas. Menurut perhitungannya, untuk memasak air 10 liter, masyarakat akan membutuhkan energi seharga Rp6.171 saat menggunakan kompor gas.
2. Hemat Polusi
Bukan cuma hemat biaya penggunaan, kompor listrik juga hemat polusi alias lebih minim ketimbang kompor gas. Penggunaan kompor listrik, katanya, lebih ramah lingkungan karena tidak seperti kompor gas yang mengeluarkan karbondioksida (CO2).
3. Hemat Waktu
Kompor listrik memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas. Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu.
4. Hemat Energi
Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas. Dengan begitu, sumber energi tidak cepat habis dan kebetulan bauran energi untuk pembangkit listrik lebih beragam ketimbang kompor gas.
Misalnya, saat ini untuk pembangkit listrik ada yang bersumber dari batu bara, angin, air, sampah, hingga surya atau matahari.
5. Hemat Impor
Penggunaan kompor listrik bisa memberi manfaat kepada negara dalam bentuk penghematan impor. Pasalnya, sumber energi listrik beragam di dalam negeri.
Sedangkan kompor gas menggunakan gas yang selama ini banyak ditutup melalui impor. “Impor gas nilainya kurang lebih mencapai Rp60 triliun,” ucap Zulkifli.
6. Hemat APBN
Pemerintah juga bisa mendapat manfaat dari penggunaan kompor listrik di masyarakat karena tak perlu memberikan anggaran subsidi LPG. Dengan begitu, alokasi anggaran bisa dialihkan ke hal lain (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut tampilan kompor listrik yang di harapkan dapat menggantikan kompor gas :