MATA INDONESIA, KAIRO – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menghubungi Presiden Mesir, Abdelfattah al-Sisi pada Senin (24/5). Kedua pemimpin negara tersebut membahas penguatan gencatan senjata terkait konflik Israel-Hamas, bantuan kemanusiaan mendesak ke Jalur Gaza, dan upaya rekonstruksi internasional.
Biden dan Al-Sisi juga membahas cara untuk menghidupkan kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina setelah gelombang kekerasan terbaru antara kedua belah pihak, demikian pernyataan Pihak Kepresidenan Mesir.
Sebagaimana diketahui, Mesir menjadi mediator dalam proses gencatan senjata Israel dan Hamas dalam peperangan yang telah berlangsung selama 11 hari dan menelan 232 korban jiwa di sisi Palestina dan 12 warga Israel.
“Biden memperjelas tekad negaranya untuk bekerja memulihkan ketenangan dan memulihkan kondisi seperti di wilayah Palestina, serta upaya koordinasi dengan semua mitra internasional untuk mendukung Otoritas Palestina serta rekonstruksi,” kata pernyataan Kepresidenan Mesir, melansir Reuters, Selasa, 25 Mei 2021.
Di Washington, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden dalam panggilan tersebut berterima kasih kepada Mesir atas diplomasi dan koordinasi yang berhasil dengan Amerika Serikat untuk mengakhiri permusuhan.
“Biden dan Al-Sisi juga membahas kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza dan mendukung upaya pembangunan kembali dengan cara yang menguntungkan orang-orang di sana dan bukan Hamas”, katanya.
Itu adalah panggilan kedua Biden ke Al-Sisi dalam beberapa hari untuk membahas konflik tersebut. Namun kali ini pembahasan diperluas ke hubungan bilateral dan beberapa isu regional, termasuk Libya dan Irak.
Kedua pemimpin tersebut kemudian bertukar pandangan tentang Bendungan Renaisans Besar Ethiopia, yang dibangun Ethiopia di Sungai Nil dan Mesir dilihat sebagai ancaman eksistensial. Sementara Sudan prihatin dengan keamanan bendungan dan tentang pengaturan aliran air melalui bendungan dan stasiun airnya sendiri.
Pernyataan Gedung Putih mengatakan Biden memahami mengenai kekhawatiran Mesir tentang akses ke perairan Sungai Nil dan menggarisbawahi kepentingan AS dalam mencapai resolusi diplomatik yang memenuhi kebutuhan sah Mesir, Sudan, dan Ethiopia.
“Sisi dan Biden juga membahas hak asasi manusia di Mesir dan komitmen mereka untuk terlibat dalam dialog yang transparan … dalam hal ini,” sambung pernyataan Kepresidenen Mesir.
Sementara Gedung Putih mengatakan, Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya dialog konstruktif tentang hak asasi manusia di Mesir.